VIVAnews - Polisi Metro Manila melarang pengunjung mal mengenakan topi dan kaca mata hitam untuk mencegah pelaku tindak kejahatan usai beraksi.
Larangan itu diberlakukan paska terjadi aksi perampokan pada 15 Desember kemarin di sebuah toko perhiasan di Mal SM North Edsa.
Laman Inquirer, Senin 23 Desember 2013 melansir pelaku perampokan diduga dapat meloloskan diri lantaran mengenakan topi baseball untuk masuk ke dalam mal. Mereka juga berhasil menyembunyikan identitas karena wajahnya tidak terekam kamera pengawas (CCTV).
"Kami telah memiliki sebuah meja khusus bagi publik untuk melapor kepada polisi," ungkap Direktur Kantor Polisi Regional Nasional Ibukota (NCRPO), Carmelo Valmoria ketika diwawancarai oleh Radio 990AM.
Menurut Carmelo, untuk apa pengunjung masuk ke dalam mal dengan mengenakan topi dan kaca mata hitam.
Selain itu, polisi juga dilarang masuk ke dalam mal. Hal ini, kerap dijadikan strategi oleh para pelaku tindak kejahatan sehingga dapat menerobos pengamanan polisi.
Keputusan ini sudah disepakati oleh polisi di Manila dengan petugas keamanan mal, pekan lalu. Menurut Juru Bicara Polisi Metro Manila, Kepala Inspektur Robert Domingo, ini merupakan langkah pencegahan.
"Kami mempelajari strategi mereka. Apabila mereka ingin berbuat jahat, biasanya pelaku menggunakan topi. Dengan cara demikian, kamera pengawas tidak dapat merekam wajah pelaku," ungkap Robert.
Oleh sebab itu, Robert telah meminta kepada semua petugas keamanan mal agar secara sopan meminta kepada para pengunjung yang mengenakan topi untuk tak mengenakannya di dalam mal.
Apalagi kini mal semakin disesaki pengunjung saat perayaan Natal. Pejabat berwenang akan mengevaluasi apakah aturan ini cukup efektif atau tidak. Polisi beranggapan cara ini cukup efektif untuk mencegah terjadinya kejahatan selain memasang kamera pengawas. (umi)
Daftar Harga Pajero Sport Bekas dan Pajak Tahunannya
Bagi Anda yang ingin merasakan ketangguhan dan kemewahan Pajero Sport generasi ketiga tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam, pasar mobil bekas menawarkan pilihan.
