Putin: Krisis Ukraina Bukan Rusia yang Memulai

Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT APEC di Bali
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
- Diancam akan dijatuhi sanksi oleh negara anggota Uni Eropa, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya angkat bicara. Dia menyebut bahwa Rusia seharusnya tidak disalahkan dan dijadikan kambing hitam akibat krisis yang terjadi di wilayah Crimea, Ukraina.


Kantor berita
Reuters,
Kamis 13 Maret 2014, melansir Putin mengatakan hal itu dalam sebuah pertemuan dengan delegasi paralympic di Sochi yang terletak di Laut Hitam. Dalam kesempatan itu, dia juga mengucapkan terima kasih kepada para pejabat yang tetap menjaga agar konflik politik tidak melebar hingga ke penyelenggaraan Olimpiade musim dingin bagi kaum difabel.

Jadwal Mobil SIM Keliling Jakarta dan Tangsel Minggu 5 Mei 2024

"Saya ingin menyatakan rasa terima kasih saya kepada Anda semua karena berhasil menjauhkan Paralympic dari konflik politik. Selain itu, situasi yang tidak nyaman, yang mungkin Anda ketahui tidak akan mempengaruhi hal itu. Saya juga ingin menegaskan Rusia bukanlah penyebab situasi itu terbentuk," kata Putin.
Terpopuler: Tukang Parkir Naik Haji, Jasad Dalam Koper di Bali hingga Mahasiswa STIP Tewas


Rahasia Kesuksesan Detektif Jubun: Selalu Menjaga Hubungan Baik dengan Rekan Bisnis
Pada Selasa kemarin, Parlemen Crimea dan Dewan Kota Sevastopol, menyatakan kemerdekannya dari Ukraina. Mereka mengaku siap bergabung dengan negeri beruang merah.

Oleh sebab itu pada Minggu, 16 Maret 2014, Crimea akan bersiap menggelar sebuah referendum untuk menentukan apakah rakyatnya ingin bergabung dengan Rusia atau tidak.


Di lain pihak, Ukraiana dan negara-negara barat, telah menyatakan sejak awal, bahwa referendum itu ilegal.


Parlemen ukraina pun pada hari Kamis ini, sepakat untuk membentuk pasukan nasional sebanyak 60 ribu orang. Pasukan nasional yang baru ini, nantinya akan merekrut personil dari para aktivis yang terlibat dalam unjuk rasa pro barat dan dari kalangan militer.


Kepala Keamanan Nasional Ukraina Andriy Parubiy mengatakan pasukan itu akan dikerahkan untuk memastikan keamanan negara, mempertahankan wilayah perbatasan dan memberantas kelompok teroris.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya