Kopilot MH370 Berencana Pinang Sang Kekasih, Pilot Air Asia

Kopilot Malaysia Airlines berfoto dengan penumpang
Sumber :
  • news.com.au
VIVAnews -
Sebelum membawa terbang Malaysia Airlines MH370, 8 Maret lalu, Kopilot Fariq Abdul Hamid rupanya sedang menyiapkan rencana untuk meminang pujaan hatinya, Kapten Nadira Ramli. Nadira juga seorang pilot, tapi di maskapai berbeda.


Namun, rencana tersebut ikut menggantung bersama hilangnya pesawat Malaysia Airlines itu sejam setelah take off dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, 8 Maret lalu. Seharusnya, Fariq dan membawa 227 penumpang ke Beijing.


Dikutip dari laman
Merasa Suaminya Dikriminalisasi, 2 Ibu Asal Sumsel Datangi Mabes Polri Cari Keadilan
The Star
edisi Senin 17 Maret 2014, Nadira adalah pilot yang bertugas di maskapai Air Asia. Dia adalah putri seorang pilot senior Malaysia.
Sempat Dihentikan, AS Kirim Lagi Bantuan Militer ke Israel Senilai Rp 16 Triliun


Beda dengan Indonesia, Amerika Mulai Jegal Masuknya Mobil Listrik Asal China
Laman Daily Express
dan beberapa portal berita sejenis melaporkan bahwa perempuan 26 tahun itu mendapat cuti sebulan akibat musibah yang menimpa pacarnya, Fariq. Nadira juga dikabarkan sedang bersama calon ibu mertuanya yang putus asa di sebuah hotel di Kuala Lumpur.


Nadira dan Fariq sama-sama menuntut ilmu di Sekolah Pilot Langkawi. Mereka sudah mengenal satu sama lain selama sembilan tahun.


Nadila diketahui adalah anak bungsu Kapten Ramli Ibrahim dan Nancy Jipanis dari Penampang, Sabah. Seorang kerabat keluarga ini di Kinabalu mengungkapkan, Nadira tenang dalam menghadapi musibah hilangnya pesawat dan belahan hatinya. Nadira bahkan bisa jadi pilar penguat bagi ibu Fariq.


Sementara itu, Nancy dan suaminya sempat kesal dengan semua pemberitaan yang dinilai simpang siur mengenai kasus hilangnya pesawat itu.


Fariq, anak bungsu pejabat Pekerjaan Umum di Selangor Abdul Hamid Mad Daud, akan menikahi Nadira dalam waktu dekat. Media lokal sempat mewawancarai Paman Fariq, Aziz Daud (47) di kediamannya di Bunut Susu, Pasir Mas. Namun, Aziz menolak.


Dia mengaku, diminta maskapai Malaysia Airlines dan instansi terkait untuk tidak berbicara kepada wartawan.  (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya