Kemenangan Jokowi Ramai Diberitakan Media Asing

VIVAnews - Kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pemilihan Presiden 2014 tak hanya ramai diberitakan media Tanah Air. Media-media luar negeri pun ramai memberitakan kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua ini.

BBC menulis judul "Joko Widodo Menang dalam Pemilihan Presiden". Dalam artikelnya tertanggal 22 Juli 2014, BBC menuliskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan presiden Indonesia.

"Jokowi memenangkan 53,15 persen suara, dan saingannya Prabowo Subianto 46,85 persen suara."

"Widodo menjanjikan kesejahteraan sosial yang lebih baik bagi masyarakat miskin."

Dalam artikelnya, BBC juga menulis bahwa Prabowo Subianto menarik diri dari proses rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum. Sebab, Subianto menilai ada kecurangan pemilu yang masif dan akan melawan hasil rekapitulasi KPU.

Reuters juga menjadikan hasil rekapitulasi KPU sebagai topik. "Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi saat menyampaikan pidato kemenangan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

Dalam wawancara dengan Reuters sebelumnya, Jokowi berjanji untuk memudahkan para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Amerika Serikat, tulis Reuters, memandang Indonesia sebagai mitra penting di Asia dalam menghadapi kekuatan dan perkembangan ekonomi Tiongkok.

The Sidney Morning Herald (SMH) menulis Jokowi sebagai seorang pria yang dibesarkan di tepi sungai telah terpilih menjadi presiden Indonesia selanjutnya.

"Sebuah jiwa independen dan rasa tanggung jawab politik dalam generasi baru. Antusiasme mereka yang mati suri, telah kembali."

Jokowi yang mengklaim telah didukung oleh banyak seniman dan tukang becak menyatakan pilpres bukan hanya peristiwa politik, tapi juga acara budaya. "Politik adalah menyenangkan, politik adalah kebijaksanaan, politik adalah kebebasan."

SMH juga menulis Prabowo Subianto telah menarik diri dari proses Pemilihan Presiden 2014. Prabowo mengatakan, pilpres kali ini adalah hasil dari kecurangan besar-besaran yang terstruktur dan sistematis. (art)

RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita

Menko Luhut tegaskan, Indonesia tidak perlu khawatir dengan ketatnya persaingan ekonomi global saat ini.

VIVA.co.id

4 Mei 2024