Di Bali, Sekjen PBB dan SBY Bahas Masalah Israel-Palestina

SBY bertemu Sekjen PBB Ban Ki-moon di Istana Bogor
Sumber :
  • REUTERS/Supri
VIVAnews -
Di sela-sela penyelenggaran forum PBB Aliansi Peradaban (UNAOC) ke-6 di Nusa Dua, Bali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Kamis, 27 Agustus 2014.


Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Laguna, Nusa Dua, kedua pemimpin membahas soal gencatan senjata permanen antara kelompok militan Hamas dengan Israel.


Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, ketika ditemui media di depan ruang Bala Raya B, Hotel Laguna, Nusa Dua, siang ini.


Kata Marty, Sekjen Ban dan Presiden SBY menyampaikan apresiasi agar gencatan senjata yang berlangsung pada Rabu kemarin bisa bersifat permanen.


"Namun, akar permasalahan seperti blokade terhadap penduduk Gaza, kemampuan warga Gaza dalam menumbuhkembangkan ekonomi dan situasi keamanan di Israel, harus diatasi," kata Marty.


Ban turut menyampaikan apresiasi lainnya atas upaya yang dilakukan SBY dalam menyuarakan secara lugas, tegas, dan terbuka agar konflik Gaza segera dihentikan.


"Seperti yang diketahui, untuk mendesak agar konflik dihentikan, Presiden SBY turut membuat surat terbuka," kata mantan juru bicara Departemen Luar Negeri itu. Surat terbuka tersebut dipublikasikan di media Singapura,
The Straits Times
.
Surya Paloh Sambut Baik PKS Jika Ikut Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran


Diramal Hard Gumay Bakal Berjodoh dengan Mayor Teddy, Fuji: Aneh Banget Sumpah!
Keduanya, lanjut Marty, turut membahas bagaimana cara untuk melawan intoleransi, ekstremisme, dan sikap-sikap diskriminasi apa pun alasannya. Marty mengatakan Presiden SBY akan memberikan pidato khusus pada Jumat esok, dengan tema tersebut.

Shin Tae-yong: Percaya dan Ikuti Saya, Kita Akan ke Final

"Selain itu, beliau juga akan menyinggung bagaimana semangat Bhinneka Tunggal Ika, bukan berarti ada sikap intoleran dan diskriminatif," kata Marty. 


Ban turut memuji kepemimpinan SBY dalam kerangka ASEAN, Myanmar, Fiji. "Indonesia dianggap memberikan peranan yang sangat penting dalam menyelesaikan konflik di negara tersebut," kata dia. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya