Danai Kampanye Anti Kekerasan Perempuan, Australia Kucurkan 623 Miliar

Demonstrasi Gerakan Perempuan Aceh menyoal kekerasan atas anak
Sumber :
  • VIVAnews/ Zulfikar Husein
VIVAnews - Angka tindak kekerasan terhadap perempuan menunjukkan peningkatan setiap tahun. Data dari Komnas Perempuan mencatat di tahun 2013, terdapat 279.760 kasus kekerasan terhadap wanita. 

Artinya, dalam 3 jam setidaknya ada 2 perempuan mengalami kekerasan seksual. Untuk memberikan pemahaman mengenai tindak kekerasan terhadap wanita, dilakukan peringatan khusus untuk itu setiap tanggal 25 November. Acara itu dinamakan Hari Pita Putih (White Ribbon Day). 

Selain itu, Komnas Perempuan juga melakukan kampanye 16 hari aktivisme untuk mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Kampanye tersebut merupakan bagian dari program Maju Perempuan Indonesia untuk Pengentasan Kemiskinan (MAMPU). 

Tahun ini, Komnas Perempuan akan fokus pada isu kekerasan seksual. Kampanye akan dilakukan di 137 organisasi di 28 provinsi dan 73 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dalam berkampanye, Komnas Perempuan turut didukung oleh Pemerintah Australia. 

"Pemerintah Australia membantu berkampanye kepada berbagai institusi penegak hukum di Indonesia. Kami, turut melatih polisi, hakim dan para pengacara dalam memberikan pendekatan sensitif terhadap kasus yang melibatkan wanita," tulis Kedutaan Besar Australia di Jakarta dalam siaran persnya hari ini. 

Selain itu, Pemerintah Negeri Kanguru, juga membantu dalam penyusunan revisi KUHAP yang berkaitan dengan tindak kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak-anak. 

Australia turut berkontribusi dalam pengucuran dana senilai AUD$60 juta atau Rp623 miliar melalui program MAMPU tersebut. 

"Dana itu akan digunakan untuk mendanai fase pertama program, mulai dari periode Juli 2012 hingga Juni 2016," kata Kedubes Australia. 
RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita

Menurut Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, isu kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan serta anak perempuan merupakan bagian dari prioritas kebijakan negaranya. Kebijakan itu diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri Australia dan disebut "Bantuan Australia untuk Mempromosikan Kesejahteraan, Mengurangi Kemiskinan dan Meningkatkan Stabilitas".
Nathan Tjoe-A-On Paling Dipuji Netizen, Marselino Ferdinan Jadi Sasaran Kritik

Salah satu targetnya yakni pemberdayaan wanita dan anak perempuan. 
Terpopuler: Jogja Fashion Week 2024 Kembali Digelar hingga Fakta Vaksin AstraZeneca Bikin Geger

"Kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah yang mempengaruhi wanita dan anak perempuan di seluruh dunia. Kami bermitra bersama negara lain termasuk Indonesia untuk mengakhiri tindakan tersebut," kata Moriarty. (ren)

Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya