Polisi Belgia Tangkap 15 Orang Terkait Terorisme

Jumat, 16 Januari 2015 - 18:20 WIB
Oleh :
Polisi Belgia memeriksa apartemen di Verviers.
Polisi Belgia memeriksa apartemen di Verviers.
Sumber :
  • Reuters
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Polisi Belgia menangkap 15 orang dalam operasi penggerebekan anti-terorisme, Kamis, 15 Januari 2015. Sebelumnya dua tersangka bersenjata tewas dan satu terluka, dalam baku tembak dengan polisi di kota Verviers.


Dilansir dari
Reuters
, Jumat, 16 Januari 2015, juru bicara kepolisian menyebut penemuan senjata dan bahan peledak di apartemen yang ditempati tiga tersangka. Jaksa penuntut Eric Van Der Sypt mengatakan tidak ada keterkaitan dengan penyerangan di Paris pekan lalu.

Baca Juga :
Jokowi Serukan Kekuatan Islam Perangi Terorisme

Namun operasi itu berhasil menghentikan terlaksananya serangan teroris, sekaligus mencegah potensi serangan lanjutan di Paris. Ketiga pria bersenjata merupakan warga negara Belgia, yang baru kembali dari perang di Suriah.
Baca Juga :
Paus Frasiskus Tak Setuju Kekerasan Disamakan dengan Islam


Baca Juga :
Terbuka Peluang Ada Sel Baru Teroris Walau Santoso Tewas
Sumber di kepolisian mengatakan telah menyadap apartemen dan memutuskan operasi pencegahan. Selain di Verviers, unit khusus polisi juga melakukan penggerebekan di banyak tempat lainnya di Belgia, terutama pada pemukiman yang dipadati oleh imigran.

Sebanyak 13 orang berhasil ditangkap, ditambah dua orang lain dari tempat berbeda. Sementara di Austria, polisi mengatakan menahan remaja berusia 14 tahun untuk kedua kalinya, karena terlibat dengan organisasi teroris.


Remaja itu berencana pergi ke Suriah dan belajar tentang cara membuat bom. Remaja itu pernah ditangkap, Oktober 2014, tapi dibebaskan setelah beberapa hari. Saat ibunya melaporkan remaja itu hilang pekan ini, otoritas langsung mengeluarkan surat penahanan.



Simak Juga:



Halaman Selanjutnya
Sebanyak 13 orang berhasil ditangkap, ditambah dua orang lain dari tempat berbeda. Sementara di Austria, polisi mengatakan menahan remaja berusia 14 tahun untuk kedua kalinya, karena terlibat dengan organisasi teroris.
Halaman Selanjutnya