Sumber :
- REUTERS/Henry Ro
VIVA.co.id -
Presiden Turki, Tayyip Erdogan, pada Kamis kemarin mengkritik sikap diam Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dalam aksi pembunuhan tiga mahasiswa Muslim di Carolina Utara pada pekan ini. Menurut Erdogan, diamnya Obama dan beberapa pemimpin tinggi Negeri Paman Sam lainnya menunjukkan bahwa mereka telah berpihak dalam insiden itu.
Kantor berita
Reuters
, Kamis, 12 Februari 2015 melansir, pernyataan itu disampaikan Erdogan ketika menyambangi Meksiko.
"Jika Anda tetap diam ketika menghadapi insiden seperti ini dan tidak membuat sebuah pernyataan, maka dunia akan tetap diam terhadap Anda," ungkap Erdogan mengecam pelaku pembunuhan.
Sementara, Gedung Putih pada Rabu kemarin mengatakan akan menunggu hasil penyelidikan kepolisian lebih dulu sebelum memberikan komentar. Pernyataan Erdogan ini kian membuat hubungan Turki dan AS tegang.
Baca Juga :
Wanita Tembak Diri Sendiri Saat Pose Snapchat
Baca Juga :
Penembakan Brutal di Texas, 1 Tewas 3 Luka Parah
Baca Juga :
Penembakan Terjadi Dekat Gedung Putih
Pada Selasa lalu, seorang pria bersenjata menembak mati ketiga warga Muslim di kediaman mereka di Chapel Hill. Korban diketahui merupakan pasangan suami istri, Deah Barakat dan Yusor Abu-Salha serta adiknya, Razan Abu-Salha.
Polisi menetapkan pria berusia 46 tahun, Craig Stephen Hicks sebagai tersangka. Penyidik mengatakan hasil temuan awal mengindikasikan perselisihan antara Hicks dan keluarga Muslim itu dipicu perdebatan mengenai tempat parkir.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pada Selasa lalu, seorang pria bersenjata menembak mati ketiga warga Muslim di kediaman mereka di Chapel Hill. Korban diketahui merupakan pasangan suami istri, Deah Barakat dan Yusor Abu-Salha serta adiknya, Razan Abu-Salha.