Sumber :
- REUTERS/Joedson Alves
VIVA.co.id -
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmantha Christiawan Nasir, menyesalkan tindakan Presiden Brasil, Dilma Rousseff, yang tidak bersedia menerima surat kepercayaan dari Duta Besar RI, Toto Riyanto. Cara seperti itu, ujar diplomat yang akrab disapa Tata ini, tidak sesuai dengan norma dan etika dalam berdiplomasi.
Demikian ungkap Tata yang dihubungi
VIVA.co.id
melalui telepon pada Sabtu, 21 Februari 2015. Salah satu pedoman yang dijadikan rujukan dalam berdiplomasi, ujar diplomat yang pernah bertugas di Swiss itu, yakni Konvensi Wina.
"Di dalam konvensi tersebut tertulis negara penerima maupun negara pengirim, harus memperlakukan semua Duta Besar dan diplomat yang mewakili negara masing-masing secara bermartabat," kata Tata.
Dia melanjutkan, tidak dewasa dalam mengelola hubungan diplomatik dengan cara seperti ini.
"Seharusnya, dalam keadaan apa pun, tiap negara teguh memegang aturan dan norma pelaksanaan hubungan diplomatik," imbuh dia.
Tata mengatakan, alasan penolakan Rousseff menerima surat kepercayaan dari Pemerintah Indonesia, terkait isu eksekusi mati yang menimpa warganya pada pertengahan bulan lalu. Hal itu disampaikan Rousseff melalui Menteri Luar Negeri Brasil.
"Sehingga otomatis, tidak hanya Indonesia saja yang akan dirugikan," kata dia. (one)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Baca juga: