VIDEO: Serangan Teroris di Tunisia

Polisi dan jurnalis berlari di luar gedung parlemen Tunisia
Sumber :
  • REUTERS/ Zoubeir Souissi
VIVA.co.id
Kedubes AS di Tunisia Minta Warganya Berhati-hati
- Seorang pendukung ISIS di Twitter, menyebutkan dengan akurat tentang serangan di Museum Bardo, Tunisia, beberapa jam sebelum para pelaku melakukan penyerangan, Rabu, 18 Maret 2015.

Tiga Kali Diserang ISIS, Tunisia Pecat Menteri Pertahanan

"Datang kabar baik dari Muslim Tunisia dan kegemparan bagi yang tidak percaya, terutama mereka yang mengklaim berbudaya," tulis pengguna Twitter dengan nama akun @riif0BA9.
Kemlu RI Minta WNI Hati-hati di Tunisia


Setelah berita penyerangan menyebar di internet, komentar itu disebar oleh para simpatisan ISIS. "Lokasi yang dipilih memiliki dampak besar, parlemen dan museum. Pusat kedaulatan dan turisme," tulis akun Twitter @Ajnad30_moslim.


Laman
Daily Mail
, Kamis, 19 Maret, menyebut rekaman video memperlihatkan para penyerang dengan seragam militer, menyerang Museum Bardo, menewaskan sedikitnya 22 orang.


Para pelaku masuk ke museum, menyandera lebih dari 30 orang turis, sebelum polisi menyerbu masuk dan menembak mati dua pelaku dalam baku tembak, yang turut menewaskan seorang petugas.


"Mereka menembak semua yang bergerak. Pilihannya hanya melarikan diri atau menghadapi kematian. Saya berusaha membantu klien mencari perlindungan sebisa mungkin," kata Walid, seorang pemandu wisata museum.


Seorang saksi mata bernama Nabila, mengatakan polisi berusaha mendorong semua orang untuk menjauh, dengan sejumlah penembak jitu telah berada di atas atap bangunan.


Nabila melihat seorang pemuda berusia sekitar 25 tahun ditangkap oleh polisi. Belum dipastikan berapa orang pelaku. Tapi, dua orang tersangka tewas di lokasi, dan polisi masih melakukan pencarian para tersangka lain.


Tidak diketahui apa motif penyerangan, serta apakah para pelaku terkait dengan kelompok tertentu. Namun, pernyataan di Twitter, memicu dugaan kuat adanya keterkaitan dengan ISIS.


Video yang diunggah ISIS pada Desember 2014, juga berisi ancaman ISIS bahwa mereka akan melakukan serangan di Tunisia. Beberapa saksi mata menyebut, para pelaku berteriak "Allahu Akbar" sebelum menembak dengan membabi-buta. (one)

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya