Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Menteri Luar Negeri Yaman Riad Yassin meminta pada negara-negara Teluk melakukan intervensi untuk menghentikan laju kelompok pemberontak Houthi ke wilayah selatan Yaman.
Dikutip dari
BBC
, Selasa, 24 Maret 2015, kelompok Houthi disebut telah menggulingkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi, Februari lalu, yang kemudian melarikan diri ke Aden.
Hadi kemudian membangun kekuatan tandingan di kota pelabuhan, yang berada di selatan Yaman. Pada akhir pekan, Houthi berhasil menguasai Taiz, kota terbesar ketiga Yaman.
Kini, Houthi telah semakin dekat ke Aden. Riad Yassin dalam wawancara dengan surat kabar Arab Suadi,
Asharq al-Awsat
, meminta pada enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) melakukan intervensi.
Yassin mengatakan telah meminta juga pada PBB dan GCC untuk memberlakukan zona larangan terbang, setelah pesawat-pesawat dilaporkan menyerang istana kepresidenan di Aden.
Bangkitnya kelompok Houthi telah memicu kekhawatiran GCC, terutama pemerintahan Sunni Arab Saudi, yang telah menuduh Houthi sebagai perpanjangan tangan Iran.
Houthi merupakan komunitas minoritas Syiah dari Yaman utara, yang berhasil merebut ibu kota Sanaa pada 2014. Mereka kini terus melakukan ekspansi wilayah kekuasaannya.
Utusan PBB untuk Yaman, Jamal Benomar, memperingatkan kemungkinan terjadi perang sipil, yang tidak akan dimenangkan oleh pihak mana pun. "Satu-satunya cara adalah negosiasi, kompromi," kata Jamal.
Saat ini kelompok militan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) mengambil keuntungan dengan konflik yang terjadi, untuk memperkuat diri dan turut merebut sejumlah kota penting. (ase)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa
Gempa meratakan 11 desa, dan membuat 142 desa lainnya rusak parah.
VIVA.co.id
13 Desember 2017
Baca Juga :