Sumber :
- REUTERS/Khaled Abdullah
VIVA.co.id
- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Senin 13 April 2015, menyerukan pembentukan pemerintahan baru Yaman. Dia mengisyaratkan bahwa Iran dapat memainkan peranan dalam transisi politik di Yaman.
"Saya memiliki hak istimewa untuk berpartisipasi di Konferensi Bonn, saat kita membahas pemerintahan Afghanistan. Sebenarnya bukan kita, orang Afghanistan yang melakukannya," kata Zarif, di tengah kunjungannya ke Kazakhstan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Salat Idul Adha Dibom, Puluhan Tewas
"Saya memiliki hak istimewa untuk berpartisipasi di Konferensi Bonn, saat kita membahas pemerintahan Afghanistan. Sebenarnya bukan kita, orang Afghanistan yang melakukannya," kata Zarif, di tengah kunjungannya ke Kazakhstan.
Dilansir dari
Reuters
, Konferensi Bonn pada Desember 2001, ditujukan untuk membangun kembali pemerintahan Afghanistan, setelah invasi AS untuk menggulingkan Taliban, di mana Hamid Karzai dipilih sebagai presiden.
Ketika itu, Zarif memainkan peran kunci, membujuk pihak-pihak yang terlibat untuk melakukan negosiasi. Tetapi, konflik di Yaman berbeda dengan Afghanistan, karena menyangkut sentimen sektarian.
Arab Saudi memimpin koalisi negara-negara Arab Teluk untuk menggelar operasi militer di Yaman, sebagai bentuk dukungan mereka pada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Serangan udara dimulai oleh Saudi pada Maret lalu, setelah kelompok pemberontak Syiah Houthi terus mendekat ke kota Aden, di mana Hadi bersembunyi setelah Ibu kota Sanaa dikuasai oleh Houthi.
Konflik di Yaman dilihat banyak pihak sebagai perang proksi Timur Tengah, antara kekuatan kubu Sunni yang dipimpin Saudi dengan Syiah Iran, yang membantah tuduhan terlibat mendukung Houthi. (asp)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dilansir dari
