Kemlu: 72 Negara Pastikan Hadir di KAA

Spandung 60 Tahun Peringatan Konferensi Asia Afrika di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
VIVA.co.id
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
- Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan, 72 negara memastikan diri hadir di peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Tata, demikian diplomat itu biasa disapa, dari 72 negara, sebanyak 30 negara di antaranya akan dihadiri oleh kepala negara atau kepala pemerintahan.

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Demikian ungkap Tata ketika ditemui di gedung Kemlu, di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat, pada Senin, 13 April 2015.
Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah


"Selain Presiden, kehadiran negara juga diwakilkan oleh Wakil Presiden dan Wakil Perdana Menteri sekitar tujuh orang, Menteri Luar Negeri dan Wakil Menlu serta utusan khusus," papar Tata.

Sementara itu, terkait permintaan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, Tata menyebut sudah ada 18 negara yang meminta. Namun, jumlah itu, Tata melanjutkan kemungkinan terus bertambah.


Kendati begitu, dia menyebut, tidak semua permintaan pertemuan bilateral bisa dipenuhi. Dia menekankan, jika ada permintaan bilateral yang tidak terpenuhi, bukan berarti ditolak atau dianggap tidak penting oleh Indonesia.


"Tetapi, lebih kepada waktu yang tidak memungkinkan. Kita bayangkan, dalam konteks Menlu saja, sejak tanggal 20 April nanti, harus menghadiri acara dari pagi hingga malam. Beliau juga harus memimpin sidang dan malamnya menjadi tuan rumah pada acara makan malam," papar Tata.


Kejadian serupa, juga terjadi pada Presiden Jokowi.


"Beliau memimpin sidang dan malamnya ada acara, sehingga tidak seperti pemimpin kepala negara atau menlu lainnya yang bisa keluar masuk untuk menggelar pertemuan bilateral," ujar dia.


Pertemuan bilateral, Tata melanjutkan, ada yang bersifat langsung tatap muka dengan kepala negara atau menteri di dalam ruangan, ada juga yang dilakukan di sela acara tertentu. Mereka akan memilih tempat yang memungkinkan di sudut ruangan.


Untuk tawaran pertemuan bilateral di tahap menlu sudah ada dari 12-15 negara yang meminta. Tata membantah terdapat kendala dalam hal kesiapan tempat dan ruangan untuk memfasilitasi pertemuan bilateral tersebut.


Ruang untuk pertemuan bilateral, diakui diplomat yang pernah bertugas di Jenewa, Swiss itu cukup banyak. Baik Presiden dan Menlu sebagai ketua sidang, memiliki ruang kantor sendiri.


"Apabila diperlukan, bisa digunakan dan ada ruang bilateral lainnya. Sementara itu, untuk pertemuan delegasi, sudah disiapkan sekitar 12 ruangan untuk pertemuan," kata dia.


Tata menyebut, dalam pertemuan di sela konferensi, paling lama delegasi menggunakan satu ruangan yaitu dua jam. Dalam satu hari, satu ruangan itu bisa digunakan untuk puluhan pertemuan bilateral.


"Kami berharap semuanya bisa (diakomodasi)," ujar Tata.


Di sela KAA, Presiden Afrika Selatan juga akan melakukan kunjungan kenegaraan. Nantinya, akan dibahas kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Afsel serta beberapa isu KAA. (art)

![vivamore="
Baca Juga
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya