Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi mengatakan, hari ini pertemuan antara pejabat tinggi di peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) telah dimulai pada pukul 10.00 WIB. Total terdapat pejabat tinggi dari 107 negara yang menghadiri pertemuan yang disebut
Senior Official Meeting
(SOM) dan digelar di Jakarta Convention Centre (JCC).
Demikian ungkap Retno yang ditemui usai membuka pameran Kerja Sama Selatan-Selatan Triangular (KSST) di JCC, Jakarta Selatan, pada Minggu, 19 April 2015. Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu mengatakan, dalam SOM tengah digodok tiga jenis dokumen yang nantinya akan dibahas di tingkat menlu dan kepala negara.
"Tiga dokumen yang akan dihasilkan yaitu terdiri atas Pesan Bandung, Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika, dan Deklarasi Palestina," kata Retno.
Dia menjelaskan di dalam Pesan Bandung akan terdapat paragraf-paragraf yang bersifat visioner. Retno mengatakan, perlu ditingkatkan toleransi antar umat manusia mengingat kini situasi di dunia yang dipenuhi konflik, perang, dan kemiskinan.
"Di dalam dokumen itu, juga akan disinggung mengenai isu demokratisasi. Jika kalian melihat, Indonesia bisa berkembang karena mampu mengombinasikan antara stabilitas, demokrasi dan pembangunan. Saya kira semua orang setuju jika di paragraf dalam Pesan Bandung ada pesan mengenai demokrasi," papar dia.
Sementara itu, terkait dengan jumlah pemimpin negara yang hadir, data dari Kementerian Luar Negeri menunjukkan terdapat 32 pemimpin negara. Satu di antaranya adalah Presiden Tiongkok yang akan tiba pada Selasa, 21 April 2015.
Baca Juga :
PM Mesir: Asia Afrika Masih Utang pada Palestina
Baca Juga :
Menanti Dampak KAA 2015 bagi Dunia
"Kami sudah menerima informasi itu semalam. Jadi, yang akan datang dari Afsel adalah wapres," imbuh Retno.
Sementara itu, jumlah kepala negara yang meminta bertemu untuk Presiden Joko Widodo mencapai 19 orang.
"Kami akan coba mengelola dan mengakomodasi semua permintaan. Sebab, Presiden harus memimpin sidang dan bertemu pemimpin lain, sehingga kami masih mencocokkan jadwalnya. Sebisa mungkin akan kami akomodasi, karena mereka adalah tamu kita," kata dia. (art)
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, jumlah kepala negara yang meminta bertemu untuk Presiden Joko Widodo mencapai 19 orang.