Kerjasama Parlemen RI-Vanuatu Masuki Babak Baru

Penandatanganan MoU Indonesia & Vanuatu
Sumber :
  • KBRI Canberra
VIVA.co.id
RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain
- Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Vanuatu kini tidak hanya antar pemerintah saja. Namun, juga terjalin antar parlemen.

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Sebuah nota kesepahaman (MoU) diteken pada Kamis kemarin untuk menegaskan hal tersebut. Demikian ungkap KBRI Canberra, Australia dalam keterangan pers yang diterima
Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah
VIVA.co.id pada Jumat, 24 April 2015.

"Dengan adanya MoU ini, akan membuka jalan yang lebih luas lagi bagi parlemen kedua negara untuk salingĀ  berbagi pengalaman dan informasi mengenai berbagai isu, antara lain demokrasi, ekonomi, pembangunan, teknologi dan pluralisme," tulis KBRI Canberra dalam keterangan persnya.


Penandatanganan dilakukan oleh Ketua DPR, Setya Novanto dan Ketua Parlemen Vanuatu, Philip Boedoro. MoU ini juga menandai langkah baru hubungan bilateral RI dan Vanuatu.


Dalam sambutannya, Setya mengatakan, hubungan kedua parlemen saat ini berjalan sangat baik.


"Dia berharap MoU ini tidak hanya memberi manfaat bagi kedua institusi legislatif, tetapi juga masyarakat kedua negara," kata KBRI Canberra.


Setya turut menyampaikan duka atas bencana topan Pam yang melanda Vanuatu baru-baru ini. Sementara, Boedoro menyampaikan penandatanganan MoU ini menjadi suatu sejarah penting, di mana kedua institusi legislatif dapat memperkuat hubungan bilateral RI dan Vanuatu.


"MoU ini juga diharapkan bisa memberi kesempatan lebih luas bagi Vanuatu untuk belajar lebih banyak dari kemajuan Indonesia, termasuk dalam hal peningkatan sumber daya manusia," tulis KBRI Canberra menirukan kalimat Boedoro.


Dengan adanya MoU ini, maka dapat mempermudah berbagai program pertukaran dan pelatihan para anggota dan staf parlemen untuk meningkatkan kemampuan legislasi Vanuatu.


Duta Besar RI untuk Australia yang juga merangkap Vanuatu, Nadjib Riphat Kesoema, yang ikut menyaksikan penandatanganan MoU ini di Gedung DPR, Jakarta mengatakan dokumen ini bisa memperluas berbagai peluang kerja sama dalam kolaborasi antar parlemen. Hubungan antar Indonesia dengan Vanuatu dikaitkan dengan jumlah rakyat keturunan Melanesia.


"Indonesia memiliki jumlah masyarakat keturunan Melanesia terbesar di kawasan dan sebagain besar rakyat Vanuatu merupakan keturunan Melanesia," ungkap Nadjib.


Terkesan KAA


Dalam kesempatan itu, Boedoro mengaku terkesan dengan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, turut digelar pula Konferensi I Parlemen se-Asia Afrika di kawasan Senayan, Jakarta Selatan pada Kamis kemarin.


Melihat banyaknya peserta dari negara-negara Asia Afrika yang hadir, termasuk Vanuatu di dalamnya, membuat Boedoro terkesan.


"Dia berharap negara kawasan Pasifik Selatan yang berpartisipasi pada konferensi ini lebih banyak lagi," kata KBRI Canberra.


Pada pagi tadi, Boedoro turut ikut napak tilas dari Hotel Savoy Homann menuju ke Gedung Merdeka, Bandung bersama 21 pemimpin negara Asia-Afrika.


(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya