Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id
- Memasuki hari kelima, Konferensi Asia Afrika (KAA) sudah berada di tahap akhir. Para pemimpin negara hari ini akan kembali bersidang dan mengambil keputusan mengenai hasil akhir tiga dokumen KAA yakni Pesan Bandung, kemitraan strategis baru Asia Afrika dan deklarasi terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Berdasarkan informasi yang diperoleh
VIVA.co.id,
Presiden Joko Widodo baru akan kembali bersidang pada pukul 16.30 WIB. Sementara pada pagi hari mantan Gubernur DKI Jakarta itu sibuk menggelar 11 pertemuan bilateral.
Baca Juga :
PM Mesir: Asia Afrika Masih Utang pada Palestina
Baca Juga :
Menanti Dampak KAA 2015 bagi Dunia
Sementara, Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan bertemu dengan empat pemimpin negara setingkat Wapres atau Wakil PM. Pertemuan pertama dengan Deputi PM Korea Selatan, lalu dilanjutkan dengan Deputi PM Namibia, Menlu Sri Lanka, Mozambique, Oman dan Maroko serta Deputi PM Turki.
Dalam sidang pleno terakhir, akan diputuskan isi dokumen yang akan diadopsi oleh para pemimpin negara.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, kemungkinan besar isi dari ketiga dokumen tidak akan berubah banyak jika dibandingkan dengan dokumen yang telah disetujui pejabat senior dan Menlu.
"Kalau di tingkat kepala negara cenderung sudah tidak ada yang mengangkat isu-isu baru. Sehingga, kemungkinan besar isi dokumen akan tetap sama," kata Arrmanatha yang dihubungi
VIVA.co.id
melalui telepon.
Sidang pleno akan ditutup dan diakhiri dengan pemberian keterangan pers pada pukul 18.00 WIB. Para pemimpin negara kemudian akan bertolak ke bandara untuk diterbangkan ke Bandung untuk kegiatan napak tilas hari Jumat esok.
Arrmanatha mengatakan sejauh ini semua pemimpin negara akan diantar dengan menggunakan pesawat terbang, termasuk Presiden Jokowi.
"Hal tersebut lebih efektif dan menghemat waktu. Presiden Tiongkok rencananya akan menggunakan pesawat pribadi," papar diplomat yang akrab disapa Tata.
Halaman Selanjutnya
Sementara, Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan bertemu dengan empat pemimpin negara setingkat Wapres atau Wakil PM. Pertemuan pertama dengan Deputi PM Korea Selatan, lalu dilanjutkan dengan Deputi PM Namibia, Menlu Sri Lanka, Mozambique, Oman dan Maroko serta Deputi PM Turki.