Jokowi Kembali Gelorakan Semangat KAA di Bandung

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo kembali mengajak puluhan peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk kembali mengenang perjuangan dan menghidupkan Semangat Bandung agar bisa diterapkan dalam kehidupan saat ini.

Sambangi RI, Sekjen OKI Bahas Upaya Pemberantasan Terorisme

Sebab, itulah sikap luhur yang dulu ditunjukkan oleh para negarawan besar dari negara di kawasan Asia dan Afrika ketika hadir di KAA tahun 1955 lalu.

Total peserta dari 29 negara saat itu, ujar Jokowi, memiliki cita-cita untuk bisa merdeka.

Demikian ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta, ketika menyampaikan pidato puncak Peringatan KAA di Gedung Merdeka, Bandung pada Jumat, 24 April 2015. Terdapat 91 negara yang mengikuti peringatan puncak KAA.

Dia menyebut saat KAA kali pertama diadakan, hanya dihadiri oleh tiga negara dari kawasan Afrika.

"Sudan, saat itu hadir hanya dengan membawa kain putih sebagai bendera kenegaraannya. Ia belum merdeka dan tidak memiliki bendera," ujar Jokowi.

Kini, hampir semua negara telah merdeka, kecuali Palestina. Indonesia pun, kata Jokowi juga belum bisa dikatakan sejajar dengan negara maju lainnya.

"Indonesia belum terbebas dari kemiskinan. Kami masih tertinggal dari negara-negara maju dari belahan bumi lain. Permasalahan ini juga masih dihadapi oleh negara-negara sahabat Asia Afrika," papar Jokowi.

Agar cita-cita bisa diraih, kata Jokowi, maka antar negara harus terjalin kerjasama yang sejajar.

"Oleh sebab itu, di peringatan KAA ke-60, mari kita gelorakan kembali semangat Bandung. Mari kita lanjutkan perjuangan para pemimpin kita 60 tahun yang lalu," tutur dia.

Jokowi turut meminta harus ada rasa saling pengertian dan mewujudkan perdamaian dunia. Segala bentuk tindak kekerasan harus dihentikan.

Utang lainnya yang dimiliki oleh dunia, ujar Jokowi, adalah dukungan terhadap kemerdekaan penuh Palestina. Dia menyarankan apabila ingin menjadi sejajar dengan bangsa maju, maka harus saling membahu dan meningkatkan kerjasama.

"Saya berharap semangat KAA bisa terus diperjuangkan secara bersama-sama dan di masing-masing negara," kata dia.

KAA dihelat Sukarno kali pertama 60 tahun lalu bertujuan untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia Afrika serta melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet dan negara lainnya.

Megawati: Perang Tak Selesaikan Masalah Timur Tengah

Konferensi ini digagas oleh empat negara lainnya bersama Indonesia, yaitu Myanmar, Sri Lanka, India dan Pakistan.

Seluruh poin pertemuan kemudian dituangkan dalam prinsip Dasasila Bandung. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, prinsip Dasasila Bandung ini masih sesuai dengan realita kondisi yang terjadi di belahan manapun di dunia. (ase)

Menlu RI, Retno LP Marsudi.

RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain

Jumlahnya terus bertambah hingga saat ini.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2015