Dubes RI di Pakistan Tiba di Singapura

jenazah korban kecelakaan heli di pakistan
Sumber :
  • REUTERS/Faisal Mahmood

VIVA.co.id - Duta Besar RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad, pada Rabu dini hari tiba di Singapura setelah melalui perjalanan dari Chennai, India. Seharusnya Burhan tiba di Negeri "Singa" pada Senin lalu.

Tetapi, kondisi kesehatan mantan deputi kepala Badan Intelijen Negara urusan Luar Negeri itu tiba-tiba menurun. Informasi ketibaan Burhan dibenarkan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI), Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan pendek kepada VIVA.co.id pada Rabu dini hari tadi.

"Saya baru saja kembali dari pusat perawatan luka bakar setelah mengantar Pak Dubes dan menyerahterimakan dokter ambulans udara dengan dokter yang menangani di Singapura," ujar Iqbal pada Rabu, 13 Mei 2015.

Hingga saat ini pun Iqbal diketahui masih berada di Singapore General Hospital (SGH) untuk mendampingi keberadaan Burhan. Pemerintah Indonesia memilih untuk merujuk Burhan ke SGH, lantaran di rumah sakit itu terdapat pusat luka bakar yang tersohor di kawasan Asia Pasifik.

Reimburse Pakistan US$300 Juta Ditolak Pentagon

Selain itu, turut memudahkan keluarga di Jakarta dan Yogyakarta yang ingin menjenguk Burhan.

Dari informasi yang diperoleh VIVA.co.id, 60 persen tubuh Burhan menderita luka bakar setelah mengalami kecelakaan helikopter Mi-17 di area pegunungan Gilgit, Pakistan pada Jumat lalu. Istri Burhan, Hery Listyawati yang ikut dalam penerbangan untuk meninjau proyek pariwisata, meninggal dalam peristiwa tragis itu.

Kini, jenazah Lilis --sapaan akrab Hery Listyawati masih berada di Pakistan untuk menuntaskan proses tes DNA. Jenazah Lilis telah dievakuasi dari Gilgit ke Islamabad. Rencananya, kepulangan jenazah Lilis akan turut didampingi oleh seorang menteri dari Pakistan.

Langkah tersebut dilakukan Pemerintah Pakistan sebagai bentuk kepedulian dan kedekatan Pakistan dengan negara di mana utusan asing mereka menjadi korban. Selain pasangan diplomat Indonesia, Lilis dan Burhan, pasangan Dubes Malaysia turut menjadi korban.

Istri Dubes Malaysia untuk Pakistan, Datin Habibah Mahmud juga ditemukan meninggal. Sementara itu, Dubes Malaysia untuk Pakistan, Hasrul Sani Mujtabar, selamat kendati terluka.

Dua dubes lainnya yaitu Dubes Norwegia dan Filipina juga ditemukan tewas.

Pemerintah Pakistan berulang kali menyampaikan jatuhnya helikopter buatan Rusia itu bukan karena ditembak oleh kelompok militan Taliban. Kendati begitu, pada Sabtu pekan lalu, berisi klaim dan bukti senjata yang mereka gunakan untuk menembak jatuh helikopter itu.

Mereka mengklaim menembak dengan menggunakan peluncur rudal darat dan sengaja membidik baling-baling di bagian ekor helikopter. Oleh sebab itu, helikopter tak meledak di udara.

"Kami tidak peduli jika Pemerintah Pakistan bersedia menerima pernyataan kami atau tidak. Itu tidak masalah bagi kami. Tuhan akan memberkati, maka kami akan melakukan serangan lainnya," papar Taliban dalam video tersebut.

Ledakan bom di rumah sakit di Pakistan.

Korban Ledakan Pakistan Bertambah Jadi 55 Orang

Presiden Mamnun Hussain mengecam keras ledakan tersebut.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016