AS Paksa Negara di Asia Tenggara Terima Migran

Kapal kayu yang digunakan migran Bangladesh dan Myanmar
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris
VIVA.co.id
Myanmar Diminta Tak Diskriminatif Terhadap Rohingya
- Amerika Serikat (AS) meningkatkan tekanan pada negara-negara di Asia Tenggara, agar membuka pelabuhan mereka bagi para migran dari Bangladesh dan Myanmar, Sabtu, 16 Mei 2015.

Tokoh Rohingya Sanjung Keramahan Warga Aceh Utara

"Kami mendesak pemerintah-pemerintah di kawasan (Asia Tenggara), untuk berhenti mendorong kapal-kapal baru migran," kata juru bicara Deplu AS, Jeff Rathke, yang dikutip
Kemlu: RI Harus Bangga Bersedia Tampung Imigran
Bangkok Post , Minggu, 17 Mei.


Jeff mengatakan Menlu AS, John Kerry, telah menghubungi otoritas di Asia Tenggara, untuk bekerjasama secara cepat, mengutamakan keselamatan para migran.


Krisis migran saat ini membuat Malaysia, Indonesia dan Thailand berada dalam tekanan, untuk terus menerima dan menyelamatkan ribuan migran Bangladesh dan Myanmar, yang jumlahnya terus meningkat.


Badan pengungsi PBB, UNHCR, menyebut terdapat sedikitnya 8.000 migran yang telah meninggalkan pelabuhan Teluk Bengal. Mereka kini dalam perjalanan menuju Malaysia dan Indonesia.


Lebih dari 2.000 migran telah berada di Malaysia dan Indonesia, sementara sisanya diperkirakan akan tiba dalam beberapa hari mendatang. Situasi di kapal disebut sangat mengkhawatirkan.


Migran dari Bangladesh dan Myanmar berkelahi memperebutkan bantuan makanan. "Saat kami meminta makanan, mereka (migran Myanmar) memukuli kami," kata Muhammad Koyes.


Koyes mengatakan para migran dari Bangladesh memiliki fisik yang lebih lemah, tidak mampu memberi perlawanan, sehingga tidak sedikit migran Bangladesh yang telah meninggal.


Seorang migran Bangladesh yang tiba di Aceh, Muhammad Amin, mengatakan lega karena akhirnya selamat tiba di daratan. "Terima kasih kami selamat. Saya punya istri dan anak di Malaysia," kata Amin. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya