Prestasi Dubes Burhan Selama Bertugas di Pakistan

Foto Duta Besar Burhan Muhammad
Sumber :
  • Situs resmi Badan Intelijen Negara (BIN)
VIVA.co.id
Korban Ledakan Pakistan Bertambah Jadi 55 Orang
- Burhan Muhammad diketahui telah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Pakistan sejak 12 November 2012. Selama hampir tiga tahun, banyak pencapaian yang berhasil diraihnya saat bertugas di sana.

Reimburse Pakistan US$300 Juta Ditolak Pentagon

Dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, Selasa, 19 Mei 2015, Burhan berhasil meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Pakistan. Dari data yang dimiliki Kemlu, Burhan dianggap sukses meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi dan pertahanan.
Pakistan Minta RI Kaji Ulang Hukuman Mati atas Warganya


"Kamar Dagang dan Industri (KADIN) kedua negara pada tanggal 26 Agustus 2014 berhasil mempererat hubungan. Kedekatan itu ditandai dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman. Selain itu, Indonesia menghasilkan peraturan operasional Preferential Trade Agreement dengan Pakistan. Alhasil, melalui peraturan itu, berhasil meningkatkan ekspor Indonesia ke Pakistan sebesar 44,5 persen di tahun 2013-2014," ujar Kemlu.

Burhan juga berhasil menghidupkan kembali Dewan Bisnis Indonesia dan Pakistan.


"Dia berhasil menyelesaikan sertifikasi halal bagi produk-produk Indonesia," Kemlu menambahkan.


Sementara, di bidang pertahanan, kedua negara berhasil meratifikasi kesepakatan kerjasama di sektor itu. Kesepakatan itu berlaku mulai tanggal 21 Mei 2015.


Dalam pengenalan kebudayaan Indonesia, Burhan juga dianggap aktif mengenalkan kultur RI. Bersama tim dari KBRI di Islamabad, Burhan aktif mempromosikan budaya Indonesia di Pakistan melalui sejumlah aktivitas lokakarya, pelatihan gamelan dan tarian tradisional Indonesia.


Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, melalui pesan pendek kepada
VIVA.co.id
bahkan menyebut Burhan sebagai pribadi yang dikenal luas di berbagai lapisan pejabat di Pakistan.


"Setiap pejabat sipil dan militer yang saya hubungi di Pakistan mengaku memiliki hubungan atau kenangan pribadi dengan Beliau. Ini menunjukkan Beliau adalah seorang diplomat handal dan dekat dengan semua pihak," papar Iqbal.


Kendati luwes menjadi seorang diplomat, namun Burhan bukan berkarier di Kemlu RI. Jejaknya sebagai Dubes justru dimulai dari menduduki posisi penting di Badan Intelijen Negara (BIN). Tercatat, Burhan bekerja di BIN selama tujuh tahun.


Sebelum berkarier sebagai diplomat, Burhan menduduki posisi sebagai Deputi I urusan luar negeri BIN.


"Hal ini yang membuatnya memiliki pemahaman yang mendalam terhadap berbagai isu dalam hubungan internasional dan mengasah kepiawainnya dalam berdiplomasi," kata Kemlu.


Burhan juga mempelajari ilmu hubungan internasional secara formal di bangku kuliah. Tercatat, dia menamatkan pendidikan di jenjang sarjana dan master dengan mempelajari ilmu HI.


Gelar sarjana diraih dari Universitas Gajah Mada di tahun 1983, sementara Masternya diambil di Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat di tahun 1993 lalu.


Burhan juga sempat mengambil program doktoral di Universitas Pittsburgh untuk program pembangunan dan pendidikan internasional.


Dia gugur saat bertugas ketika tengah memenuhi Kemlu Pakistan untuk meninjau lokasi proyek pariwisata di wilayah Gilgit. Namun, tragsi helikopter yang dia tumpangi bersama istrinya, Hery Listyawati, pada Jumat, 8 Mei 2015 malah terjatuh dan menabrak sekolah kosong. Kendati sempat selamat, namun 60 persen bagian tubuh Burhan mengalami luka bakar parah.


Di momen terakhir ketika dievakuasi dari Pakistan menuju ke Singapura, Burhan masih terus mengingat keluarganya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya