Pemerintah RI Berikan Beasiswa untuk Dua Putra Dubes Burhan

penghormatan terakhir untuk dubes burhan muhammad
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Korban Ledakan Pakistan Bertambah Jadi 55 Orang
- Tragedi jatuhnya helikopter Mi-17 di wilayah Pegunungan Gilgit, Pakistan, menyebabkan dua putra almarhum Duta Besar Burhan Muhammad, Pitra Amrullah dan Yoga Sulistyo Burhan, menjadi anak yatim piatu. Padahal, mereka tengah menuntut ilmu di bangku universitas.

Reimburse Pakistan US$300 Juta Ditolak Pentagon

Menyikapi kenyataan itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ditemui di Gedung Kementerian Luar Negeri RI pada Selasa, 19 Mei 2015, mengatakan pemerintah siap membiayai pendidikan Pitra dan Yoga hingga ke jenjang paling tinggi. Langkah ini, menurut JK sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pakistan Minta RI Kaji Ulang Hukuman Mati atas Warganya


"Presiden menginstruksikan memberi tunjangan beasiswa pada anak Beliau sampai tingkat tertinggi. Bapak Presiden juga menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya, karena Beliau berpulang ketika tengah bertugas," kata JK yang turut memberi penghormatan terakhir di hadapan peti mati Burhan.

Selain memberikan beasiswa, Pemerintah RI turut memberi bintang penghargaan kepada Burhan atas pengorbanannya ketika bertugas. Mantan Deputi I bidang luar negeri Badan Intelijen Negara (BIN) itu ditempatkan di sebuah negara yang rawan konflik.


"Jadi, memang tugas-tugas di situ memang berat. Bisa saja terjadi seperti pengeboman. Itu merupakan sebuah tugas yang luar biasa," JK menambahkan.


Sementara, Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi, yang ditemui di tempat sama mengatakan tidak ada nominal khusus yang diberikan dalam beasiswa pendidikan Pitra dan Yoga. Besarnya beasiswa akan dilihat dari kebutuhan sekolahnya.


"Kebetulan putra sulung Pak Burhan kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di semester dua kalau tidak salah. Sementara, putra bungsu baru saja lulus SMA dan akan melanjutkan ke Universitas Gajah Mada (UGM)," papar Retno.


Selain beasiswa pendidikan, Retno menjelaskan, ada hak-hak Burhan sebagai Dubes yang akan diberikan kepada kedua putranya.


"Pak Dubes kan juga masih memiliki dana pensiun sebagai pejabat negara. Kami pasti akan memberikan sesuai dengan hak-haknya. Insya Allah, semuanya akan terjamin," Retno menambahkan.


Jasad Burhan tiba di gedung Kemlu sekitar pukul 20.45 WIB dan diserahkan oleh perwakilan Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta kepada Pemerintah RI. Prosesi itu dilakukan menggunakan ritual militer. 


Burhan menjadi korban ke-8 jatuhnya helikopter Mi-17 di wilayah Gilgit, Pakistan pada 8 Mei 2015 lalu. Sebelumnya, Burhan sempat berhasil diselamatkan dari kecelakaan itu dan dievakuasi ke Singapore General Hospital (SGH), Singapura pada Rabu, 13 Mei 2015.


Kendati berhasil diselamatkan, namun 60 persen tubuhnya menderita luka bakar. Saat dievakuasi ke "Negeri Singa" pun kondisi kesehatan Burhan masih naik turun.


Terakhir, kondisinya terus memburuk pada Senin kemarin. Menurut adik Burhan, Chilman Arisman, sejak dipindahkan ke pusat luka bakar di SGH, Burhan tak sadarkan diri.


"Kami selaku keluarga terus berkunjung. Tetapi, dia tidak pernah sadar hingga kemudian menghembuskan nafas terakhir semalam," tutur Dubes RI untuk Bahrain itu.


Jasad Burhan akan terus disemayamkan di Gedung Pancasila hingga pada Rabu pagi sekitar pukul 05.00. Kemudian, peti jenazah akan dibawa ke Bandara Halim Perdana Kusumah untuk dikebumikan di Yogyakarta.


Lokasi pemakaman Burhan akan dijadikan satu dengan sang istri, Hery Listyawati yang juga menjadi korban tewas dari kecelakaan helikopter maut tersebut. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya