Sumber :
- REUTERS/Kirill Kudryavtsev
VIVA.co.id
- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya telah meningkatkan kerjasama militer dengan Irak. Rusia disebutnya siap memasok persenjataan bagi Irak untuk membantu perang melawan ISIS.
Menteri luar negeri Rusia Sergey Lavrov, yang dikutip laman
RT
pada Jumat, 22 Mei 2015, mengatakan Rusia akan melakukan semua upaya, untuk memenuhi permintaan Irak, menjamin negara itu mampu menghadapi ISIS.
Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi, dilaporkan telah bertemu dengan Putin pada Kamis, 21 Mei, membahas cara agar Irak dapat memiliki persenjataan yang memadai, untuk memperkuat pertahanan dari serangan teroris.
"Tidak seperti beberapa negara lain, kami siap memasok senjata ke Irak tanpa prasyarat, berdasarkan fakta bahwa Irak, Suriah dan Mesir, ada di garis depan perjuangan melawan terorisme," ucap Lavrov.
Baca Juga :
Kuwait Borong Dua Skuadron 'Typhoon'
Baca Juga :
China, Raksasa Asia Pemasok Senjata Dunia
Baca Juga :
Zat Beracun Ditemukan dalam Konflik Suriah-Irak?
Irak mendapat pukulan dengan jatuhnya kota Ramadi, ibukota provinsi Anbar. Ratusan militan ISIS dengan persenjataan yang jauh lebih lengkap, berhasil mengalahkan ribuan pasukan pemerintah Irak yang minim persenjataan.
Harapan Irak untuk memperoleh persenjataan dari Amerika Serikat (AS), tidak juga terpenuhi dalam setahun terakhir, membuat pasukan pemerintah Irak bahkan kesulitan untuk mempertahankan diri.
Pentagon, Kamis, mengatakan AS akan mengirimkan ribuan rudal anti-tank ke Irak, untuk membantu pasukan Irak menghadapi serangan bom mobil, yang selama ini digunakan oleh ISIS sebagai taktik.
Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, rudal anti-tank akan membantu militer Irak, untuk menghentikan kendaraan-kendaraan penuh bom dari jarak jauh. Namun rudal-rudal itu baru akan dikirim, paling cepat pekan depan.
Halaman Selanjutnya
Irak mendapat pukulan dengan jatuhnya kota Ramadi, ibukota provinsi Anbar. Ratusan militan ISIS dengan persenjataan yang jauh lebih lengkap, berhasil mengalahkan ribuan pasukan pemerintah Irak yang minim persenjataan.