Terjebak di Gunung Watzmann 14 Pendaki Indonesia Minim Bekal

Helikopter penyelamat dari Prancis
Sumber :
  • REUTERS/Jean-Paul Pelissier TPX IMAGES OF THE DAY
VIVA.co.id
- 14 Pendaki asal Indonesia yang sempat terjebak dan tersesat di kondisi ekstrem Gunung Watzmann di Pegunungan Alpen, Jerman, diduga tidak memiliki kesiapan perbekalan dan perlengkapan yang layak.


Menurut laporan koresponden
VIVA.co.id
, Miranti Hirschmann, di Jerman, sejumlah media lokal di Jerman menyebutkan, 14 mahasiswa tersebut diduga tidak memiliki pengalaman dalam pendakian ke gunung bersuhu ekstrem. Hal itu terlihat dengan minimnya perlengkapan yang mereka bawa.

Klub Shayne Pattynama KAS Eupen Terdegradasi ke Kasta Kedua Belgia

Satu di antara 14 pendaki diketahui hanya menggunakan sepatu yang terlalu tipis dan ransel yang terlalu berat.  Mereka ini terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan usia rata-rata antara 23 tahun hingga 25 tahun.
SYL Suka Belanja Baju di Mal Bareng Keluarga, Uangnya Reimburse Hasil Palak Pejabat Kementan


Terungkap Alasan Teuku Ryan Sering Tolak Ajakan Hubungan Badan Ria Ricis, Pusing Mikir Cicilan
Wisnu, satu dari 14 pendaki kepada Miranti Hirschmann di Jerman menuturkan, ia dan teman-temannya awalnya berencana ingin menaklukan puncak Gunung Watzmann yang terkenal itu.

Namun, di hari kedua perjalanan menuju puncak, mereka dihadang kondisi alam yang menakutkan.


Menurut perencanaan, Wisnu menjelaskan, di hari kedua pendakian itu, ia dan teman-teman seharusnya sudah dapai mencapai Base Watzmannhaus atau base terakhir menuju puncak.


Mereka memperkirakan tiba di base itu pukul 15.00 waktu setempat untuk beristirahat. Namun apa yang terjadi, hingga pukul 17.00, mereka tidak juga dapat menemukan jalur menuju ke Base Watzmannhaus


Mereka berusaha tetap bertahan dan berupaya mencari jalur untuk sampai di base. Tapi, cuaca saat itu sangat buruk, tebalnya kabut dan salju membuat mereka makin jauh dari jalur.


Medan yang mereka lalui pun semakin sulit dilalui. Sekitar jam 21.00 malam, salah satu dari mereka menghubungi
Emergency hotline
.


"Untung masih ada sinyal," kata Wisnu, Selasa 26 Mei 2015.


Setelah berkomunikasi dan meminta bantuan. Tak lama, helikopter mulai terdengar lewat namun pandangan tertutup kabut.


Wisnu dan rekan-rekannya melambai-lambaikan head lamp untuk menarik perhatian tim penyelamat di helikopter. Setengah jam kemudian tim penyelamat pun berhasil menjangkau lokasi tempat mereka tersesat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya