Adik-kakak Bunuh Diri, China Pecat Pejabat

Kondisi rumah empat bersaudara yang bunuh diri meminum racun.
Sumber :
  • Shanghaiist
VIVA.co.id
Saksi Ceritakan Detik-detik Pekerja LRT Jatuh dari Atap Stasiun Rasuna Said
- Sejumlah pejabat dan pendidik di Kota Bijie, Provinsi Guizhou, China, dipecat atau dicopot dari jabatannya, bahkan ada yang dipidana, setelah kasus bunuh diri empat kakak-beradik, pada pekan lalu.

Menikah, Rizky Febian dan Mahalini Dapet Karangan Bunga dari Jokowi

Dilansir dari laman
Selain Epy Kusnandar, Polisi Tangkap Pemain Sinetron Preman Pensiun Lainnya
Shanghaiist , Senin, 15 Juni 2015, empat kakak beradik perempuan dan laki-laki berusia antara lima hingga 14 tahun, ditemukan tewas di rumah mereka, Selasa, 9 Juni lalu, diduga setelah meminum pestisida.

Tragedi itu membuat terkejut publik China, memicu sorotan terhadap nasib jutaan anak-anak di wilayah pedesaan China. Menurut situs pemerintah Bijie, tiga pejabat termasuk wakil kepala distrik, telah dinon-aktifkan.


Sementara sekretaris partai komunis dan kepala kota Bijie, langsung dipecat dari jabatannya. Tujuh orang lain yang bertanggungjawab untuk pendidikan empat bersaudara itu, kepala sekolah dan guru, terancam hukuman pidana.


Setelah tragedi itu, PM China Li Keqiang memerintahkan otoritas, untuk memperketat pengawasan agar mekanisme keamanan sosial, tidak hanya menjadi sebatas formalitas.


Sikap tegas pemerintah pusat, diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi para pejabat di daerah, untuk bekerja secara serius memperhatikan kesejahteraan, para rakyat miskin yang sangat butuh perhatian pemerintah.


Apa yang terjadi di China itu, sepertinya juga perlu menjadi pelajaran bagi negara lain seperti Indonesia, di mana banyak pejabat daerah baru bekerja, setelah ada kasus yang ramai diberitakan media.


(Berikutnya, kisah sedih ditinggalkan orangtua..)




Menurut media China, The Paper, empat anak-anak malang itu ditinggal oleh ibunya, Ren Xifeng yang berusia 32 tahun, sejak Maret 2014 lalu, untuk bekerja di kota Jieyang, Provinsi Guangdong.


"Saya kira ayahnya akan merawat mereka," kata Ren, yang kembali ke rumah untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir, pada anak-anaknya yang telah meninggal. "Saya akan melakukan yang terbaik, seandainya masih ada kesempatan."


Ren mengaku meninggalkan rumah, setelah bertengkar dengan suaminya, Zhang Fangqi. Tapi setelah Ren pergi, Zhang juga pergi untuk bekerja di kota, meninggalkan anak-anaknya di rumah, mengurus diri mereka sendiri.


Sejak meninggalkan rumah, Ren mengatakan tidak pernah lagi melakukan kontak, atau kembali ke rumahnya untuk bertemu dengan keempat anak-anaknya itu.


Investigasi yang dilakukan kepolisian, menyebut anak-anak itu tewas setelah meminum pestisida, secara sengaja untuk bunuh diri. Namun tidak disebutkan, mengapa mereka ingin bunuh diri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya