RI: Kecil Peluang LSM Jadi Anggota Negara Melanesia

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kemenlu-Suwandy
VIVA.co.id
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
- Pemerintah Indonesia mengatakan sulit bagi LSM untuk menjadi bagian dari anggota kelompok negara Melanesia (MSG). Sebab, berdasarkan statuta yang ada, anggota organisasi negara Melanesia harus lah negara berdaulat dan bukan LSM. 

Selundupkan Kayu, 8 Warga Papua Nugini Dicokok TNI AL
Demikian ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, ketika berbicara di kantor Kemlu di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat, pada Kamis, 2 Juli 2015. Pernyataan itu dilontarkan Arrmanatha untuk menjawab adanya persepsi posisi RI dan organisasi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) di MSG setara. Padahal, faktanya, status RI telah naik menjadi anggota asosiasi, sementara ULMWP masih berstatus peninjau. 

Pendidikan di Kawasan Indonesia Timur Masih Timpang
"Tujuan utama LSM dan peninjau di MSG adalah untuk mengikuti perkembangan dari berbagai pembahasan pembangunan dan kerja sama yang dilakukan. LSM dan peninjau juga dapat memberikan masukan terhadap isu-isu yang menjadi perhatian utama organisasi tersebut, utamanya di bidang pembangunan," ujar Arrmanatha melalui pesan pendek kepada VIVA.co.id

Dia menambahkan, sebagai peninjau, LSM tak memiliki kewenangan untuk ikut mengambil keputusan. Mereka hanya hadir dan berbicara jika diizinkan. 

Sementara, Indonesia merupakan anggota sehingga bisa ikut mengambil keputusan. Selain itu, di statuta MSG juga tertulis, masing-masing negara anggota MSG menghormati kedaulatan negara dan tak mencampuri urusan domestik negara lain. 

"Jika MSG masih meragukan komitmen RI terhadap Papua, maka MSG tak akan menerima RI menjadi anggota asosiasi," kata dia. 

Lagipula sudah ada perjanjian yang diteken antara RI dengan negara anggota MSG tahun 2013 lalu mengenai penghormatan kedaulatan RI terhadap Papua. Tetapi, sama seperti di banyak negara, isu ini menjadi isu yang kompleks. 

Entah itu isu di Vanuatu, Solomon atau negara lainnya. Isu tersebut bermotifkan politik, sehingga sulit menyatakan dukungan secara terbuka. 

"Maka, isu Papua ini mudah digoreng karena bermotif politik. Berbagai macam oknum berupaya melakukan banyak hal untuk mengatakan perlakuan terhadap warga Papua sangat keji," kata Arrmanatha.

Isu itu kian kencang, usai media akun sosial yang digunakan LSM itu seolah menunjukkan situasi warga Papua saat ini. Sementara, ketika dicek, foto-foto yang semula diklaim diambil di Papua, diambil di Benua Afrika. 

Secara fisik, ciri-ciri mereka mirip. Oleh sebab itu, banyak orang yang tertipu. Terlebih ketika ada warga Papua yang merasa disakiti, sementara warga di negara Pasifik mengaku mereka ikut menderita melihat sesama warga Melanesia disakiti.

Bagi RI, kata Arrmanatha alasan Indonesia bergabung dengan organisasi MSG karena ingin turut membangun bersama negara-negara anggota Pasifik. Dengan turut melakukan pembangunan di kawasan negara pasifik, maka bisa ikut mempercepat pembangunan di Papua. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya