Sumber :
- REUTERS/Christian Hartmann
VIVA.co.id
- Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, yang merasa frustasi dengan pemerintah Yunani, mengatakan, Uni Eropa telah memiliki skenario keluarnya Yunani dari zona euro, yang disiapkan secara terperinci.
Laman
Telegraph
, Rabu, 8 Juli 2015, menyebut komentar Juncker itu sebagai peringatan paling keras bahwa kesalahan menghitung langkah politik negara-negara kreditor, akan menyebabkan keluarnya Yunani dari negara pengguna mata uang tunggal Eropa.
Tanpa adanya suntikan dana, Yunani akan gagal melakukan pembayaran utang senilai 4,2 miliar euro pada Bank Sentral Eropa (ECB), yang jatuh tempo dalam waktu 12 hari mendatang, pada 20 Juli.
Itu akan mendesak Yunani untuk memiliki mata uang alternatif, serta keluarnya mereka dari zona euro, yang baru diperkenalkan 15 tahun lalu. Krisis Yunani disebut masa paling kritis dalam 64 tahun sejarah Uni Eropa.
Baca Juga :
03-04-1948: Presiden Truman Sahkan Marshall Plan
Baca Juga :
Ini Alasan Pemerintah Gunakan Skema Bail In
Baca Juga :
Ini 6 Kota di Dunia dengan Biaya Hidup Termurah
Tusk menepis pendapat bahwa membiarkan Yunani meninggalkan euro, tidak akan memberikan dampak geopolitik. "Jika seseorang memiliki ilusi tidak akan begitu (berdampak), mereka naif," ujarnya.
"Realitasnya adalah kami hanya memiliki lima hari tersisa, untuk menyepakati perjanjian akhir. Hingga sekarang, saya menghindari bicara tentang batas waktu. Tapi, malam ini saya harus bicara keras dan jelas, batas akhir adalah pekan ini," kata Tusk. (art)
Halaman Selanjutnya
Tusk menepis pendapat bahwa membiarkan Yunani meninggalkan euro, tidak akan memberikan dampak geopolitik. "Jika seseorang memiliki ilusi tidak akan begitu (berdampak), mereka naif," ujarnya.