Dubes Nadjib: Masa Depan RI dan Australia Saling Berkaitan

Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema
Sumber :
  • KBRI Canberra Australia
VIVA.co.id
WNI di Australia Perkenalkan Budaya Indonesia Timur
- Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, mengatakan masa depan Indonesia dan Australia akan saling berkaitan. Hal itu diungkap untuk menjawab pertanyaan seperti apa hubungan kedua negara dalam rentang waktu 50 tahun ke depan. 

Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen
Demikian ungkap Nadjib ketika berbicara dalam perayaan 50 tahun Indonesia Project di Universitas Nasional Australia (ANU) yang diselenggarakan di Great Hall, Kampus ANU di Canberra pada Kamis kemarin dan tertuang dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
"Oleh karena itu, tidak ada opsi lain bagi kedua negara kecuali harus terus bekerja sama dalam memperkokoh kemitraan di semua bidang dalam upaya mewujudkan berbagai tujuan masing-masing," tulis KBRI Canberra. 

Mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belgia dan Uni Eropa itu menuturkan jika kedua negara konsisten untuk mengembangkan berbagai kemitraan di berbagai aspek, maka akan memberikan banyak manfaat positif, baik dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Dalam kesempatan itu, Nadjib turut menyampaikan apresiasi terhadap peran dan kontribusi Indonesia Project ANU yang telah banyak menghasilkan karya-karya penelitian yang sangat berbobot kelas dunia mengenai berbagai isu. 

Mulai dari ekonomi, good governance hingga kebijakan publik dan membantu pertumbuhan Indonesia sejak didirikan Heinz W. Arndt tahun 1965 lalu. 

"Program Indonesia Project ANU terbukti turut berperan serta aktif dalam mengembangkan hubungan bilateral kedua negara, terutama berkat jejarin yang dibangun secara kuat antara peneliti, akademisi hingga pembua kebijakan kedua negara," KBRI Canberra menambahkan. 

Selain mengundang Nadjib, perayaan emas Indonesia Project ANU, turut menghadirkan mantan Wakil Presiden Boediono dan beberapa mantan Menteri yakni Mari Elka Pangestu dan Chatib Basri. Pejabat Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga mengikuti acara. Total, lebih dari 200 tamu undangan memadati gedung pertemuan. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya