Australia Akui Dorong 20 Kapal Pencari Suaka ke Indonesia

Ilustrasi pencari suaka Australia
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Australia Ngotot Ingin 'Buang' Bayi Pencari Suaka
- Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton, Kamis, 6 Agustus 2015, mengatakan negaranya telah mendorong lebih dari 600 pencari suaka, yang berusaha mendekati perairan negara itu, kembali ke dalam wilayah Indonesia.

Marty Natalegawa: Hubungan RI-Australia Kini di Titik Nadir

Dilansir dari
Menteri Australia Tahu Fakta Soal Bayar Penyelundup Manusia
Reuters , Dutton menyebut sudah 20 kapal berisi ratusan ratusan pencari suaka yang telah didorong ke Indonesia, sejak Australia memberlakukan kebijakan kontrol perbatasan yang baru pada Desember 2013.


Australia telah berjanji akan menghentikan pencari suaka, mendorong kapal-kapal ke Indonesia jika bisa. Sementara yang tidak dapat mereka hentikan, dikirim ke detensi di Papua Nugini dan Nauru.


PBB dan kelompok-kelompok HAM telah mengkritik Australia, terkait kebijakan pencari suaka yang diterapkan, yang bahkan disebut PM Australia Tony Abbott masih akan lebih diperketat.


Pada Juni lalu muncul laporan, bahwa Australia membayar jaringan penyelundup manusia, untuk membawa kapal-kapal pencari suaka ke Indonesia. Isu itu sempat memicu perdebatan di Australia, tapi kini tidak terdengar lagi.


Dutton dalam pernyataannya, menyebut fakta bahwa belum ada upaya penyelundupan manusia yang sukses dalam setahun, adalah karena langkah Australia mendorong 20 kapal pencari suaka dalam 18 bulan terakhir.


Dia menegaskan hal itu adalah pencapaian signifikan. Pencari suaka sejak lama menjadi salah satu isu politik di Australia, walau negara itu belum mengalami krisis pengungsi, dalam jumlah sebanyak yang dialami Eropa.


Dutton menyebut ada 50.000 pengungsi tiba di Australia dengan 800 kapal, selama pemerintahan Partai Buruh 2007-2013. Dia menggarisbawahi penurunan tajam jumlah pengungsi, dengan kebijakan mendorong kapal.


"Saya pikir poin penting untuk diingat dari semua ini, adalah bila 20 kapal itu tiba, 200 kapal atau 2000 kapal akan mengikuti," kata Dutton.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya