Tokoh Demokrat Tolak Perjanjian Iran, Pukulan Bagi Obama

Presiden AS Barack Obama
Sumber :
  • REUTERS/Jonathan Ernst
VIVA.co.id
- Harapan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memuluskan jalan untuk perjanjian nuklir Iran, mengalami kemunduran setelah salah satu figur kunci Partai Demokrat di Senat AS menolak perjanjian dengan Iran.


Dikutip dari
Reuters
, Jumat, 7 Agustus 2015, penolakan Chuck Schumer yang disampaikan dalam pernyataan panjang, disebut dapat mendorong lebih banyak politikus Demokrat ikut menentang perjanjian nuklir Iran.


Enam negara maju, termasuk AS, mencapai kesepakatan dengan Iran soal program nuklir, yang diumumkan pada 1 Juli lalu, segera mendapat penolakan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sebagian anggota Senat AS.


Penolakan dari Republik dinilai wajar, karena berasal dari kubu yang berseberangan dengan Obama. Tapi penolakan Partai Demokrat yang merupakan pendukung Obama, disebut merupakan pukulan.


Pernyataan Schumer juga sebenarnya tidak aneh. Walau berada di Demokrat, tapi senator New York itu juga politikus Yahudi paling berpengaruh di AS. Langkah Schumer sudah diikuti oleh wakil Demokrat lainnya di DPR.


Eliot Engel, wakil Demokrat pada Komite Hubungan Luar Negeri DPR AS, yang juga Yahudi, telah menyatakan bakal menolak pakta nuklir dengan Iran. Perkembangan itu memperlihatkan kesuksesan Netanyahu.


PM Israel itu terus melobi Kongres AS, untuk menentang perjanjian nuklir Iran. Kelompok-kelompok pro-Israel bahkan telah menghabiskan jutaan dolar untuk membuat anggota Kongres AS memberi kata 'tidak' bagi perjanjian dengan Iran.
Perlombaan Jabatan Presiden Rusak Citra AS


Mantan Bos Mossad dan Pengkritik Netanyahu Meninggal
Kongres AS memiliki waktu hingga 17 September untuk melakukan voting atas resolusi menentang perjanjian nuklir Iran, yang akan mengeliminasi kemampuan Obama mencabut semua sanksi atas Iran yang dijatuhkan Kongres AS.

US-ASEAN Summit, Jokowi Dorong Digitalisasi Usaha Kecil

Pencabutan sanksi itu merupakan komponen kunci dalam perjanjian, dimana pencabutan sanksi akan menjadi imbalan bagi Iran, jika mau menghentikan sementara program nuklirnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya