Serang Kereta Prancis, Pelaku Bantah Bagian dari Teroris

Pria bersenjata di kereta cepat Prancis
Sumber :
  • The Independent
VIVA.co.id
Hollande Adakan Pertemuan dengan Pemuka Agama
- Pria bersenjata yang melakukan penyerangan di atas kereta cepat Thalys, Ayoub el Khazzani, membantah sebagai bagian dari jaringan teroris. Kepada pengacaranya, Sophie David, el Khazzani mengaku hanya berniat untuk merampok penumpang di atas kereta cepat milik Prancis itu. 

Belgia Ungkap Pengakuan Sebenarnya Pelaku Bom Brussels
Kantor berita Reuters, Minggu, 23 Agustus 2015, melansir pernyataan David yang menyebut kliennya merasa kelaparan, oleh sebab itu dia merampok. David bahkan merasa terenyuh karena kliennya yang berusia 26 tahun tersebut terlihat sakit dan kurang gizi. 

Spanyol-Prancis Terlibat 'Perang' Bisnis Anggur
"(Saya melihat) seseorang yang sangat sakit, seseorang yang secara fisik terlihat begitu lemah seolah-olah dia menderita malnutrisi. Sangat-sangat kurus dan kuyu," ujar David ke stasiun berita Prancis, BFMTV

David menambahkan kliennya merasa terkejut ketika disebut ingin berbuat teror di atas kereta. Kini, el Khazzani telah ditahan polisi. Tetapi, dia mengaku prihatin, karena saat dimintai keterangan oleh polisi di kota Arras, bagian utara Prancis, kliennya dibiarkan telanjang kaki, mengenakan kaos rumah sakit dan celana pendek. 

Pria keturunan Maroko itu mengatakan menemukan senjata jenis Kalashnikov di sebuah taman di area Gare du Midi di area Brussel. Di sana, dia biasa tidur. 

"Beberapa tuna wisma pernah mengatakan kepada dia untuk naik ke atas kereta cepat. Sebab, di sana banyak orang kaya yang bepergian dari Amsterdam menuju ke Paris. Maka, saran itu pun dia ikuti. Dia berharap bisa membeli makanan dengan merampok," ujar David. 

Dia menambahkan kliennya telah menerima perawatan medis di bagian wajahnya, karena dia ikut terluka ketika bergumul dengan tiga orang penumpang. el Khazzani turut menjelaskan kepada David dia tidak melepaskan tembakan apapun, karena senjatannya macet. 

Sementara itu, menurut informasi dari Menteri Dalam Negeri, Bernard Cazeneuve pada Sabtu kemarin menyebut terdengar beberapa kali tembakan sebelum tersangka dibekuk penumpang.

Cazeneuve menyebut pelaku yang kini ditahan sudah masuk ke dalam pantauan badan intelijen Prancis sejak Februari 2014 lalu. Menurut mereka, el Khazzani terkait dengan gerakan militan Islam. 

el Khazzani diyakini pernah tinggal di Spanyol di awal masa mudanya. Dia pernah ditahan paling tidak sekali karena terlibat perdagangan narkoba. Beberapa harian Spanyol mengatakan, kemungkinan besar dia telah diradikalisasi saat berada di penjara. 

Pria berusia 26 tahun itu diduga juga pernah menjejakkan kaki di Suriah di tahun 2014 lalu. Kemudian, dia kembali ke Suriah tahun ini melalui Bandara Berlin. Dia berangkat menuju ke Turki dan diduga menyebrang ke sana. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya