Ini Penyebab Tony Abbott Lengser Sebagai Perdana Menteri

Mantan PM Australia Tony Abbott
Sumber :
  • REUTERS/Matt Siegel
VIVA.co.id
Pelecehan Seksual Bayangi Anak Pengungsi di Australia
- Karier Tony Abbott sebagai Perdana Menteri Australia berakhir pada Senin malam kemarin. Semalam, digelar pemungutan suara secara tertutup di kalangan internal Partai Liberal, usai Menteri Komunikasi, Malcolm Turnbull, menantang Abbott pada sore harinya.

Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia
Namun, dalam pemungutan suara, Abbott hanya berhasil meraih 44 suara anggota partai. Sedangkan, Turnbull meraih 54 suara. Tetapi, apa yang sebenarnya menyebabkan Partai Liberal menginginkan Abbott lengser dari kursi kepemimpinan dan Perdana Menteri?

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme
Seperti dikutip BBC, Senin, 14 September 2015, ada beberapa penyebab kenapa Abbott dilengserkan. Pertama, adanya rumor akan adanya perombakan kabinet dan beberapa Menteri yang ingin dia copot menyebabkan banyak orang di kabinet merasa geram.

Kedua, popularitas Abbott terus menurun. Pada hari Senin kemarin, dua polling yang dikeluarkan oleh setidaknya dua perusahaan media besar di Australia menunjukkan akan ada banyak suara yang beralih dari partai pemerintah dalam pemilihan sela di barat Australia pada Sabtu esok. 

Sementara, penyebab ketiga disampaikan oleh Turnbull yakni gagalnya Abbott dalam memberi perubahan ekonomi di Australia, sehingga sektor bisnis dan pengusaha mulai kehilangan kepercayaan. Abbott juga dinilai gagal menjelaskan kepada publik tantangan dan kesempatan yang dimiliki oleh Australia. 

Turnbull mengatakan, jika Abbott tidak diganti sebagai pucuk pimpinan Partai Liberal, maka dalam pemilu pertengahan tahun 2016, partai itu akan kalah dari koalisi buruh. 

Kendati begitu, banyak pihak di koalisi yang telah memperingatkan Turnbull, jika dia menggulingkan Abbott, maka sama saja mengulang tragedi yang dialami oleh Partai Buruh. Dulu, Wakil Pemimpin Partai Buruh, Julia Gillard, menggulingkan pucuk pimpinan Kevin Rudd. 

Tetapi, Rudd kemudian balik menggulingkan Gillard dalam sebuah pemungutan suara. Alhasil, dalam pemilu tahun 2013, Partai Buruh dihukum oleh publik. Mereka kalah dari Partai Liberal. 

Menangnya Abbott dalam pemilu tahun itu, disebabkan publik kadung merasa kecewa terhadap pergantian pemimpin di Partai Buruh. Namun, ternyata hal serupa kembali terulang di Partai Liberal. 

Saat di awal berkuasa, pemerintah yang dikuasai Partai Liberal mewujudkan janji untuk mencabut pajak bagi para emitor gas dan rumah kaca terbesar di negara itu atau dikenal dengan nama pajak karbon. Pemerintah juga mencabut 30 persen pajak keuntungan dari batu bara dan biji besi. 

Sementara, terkait kebijakan imigrasi, pemerintahan Abbott sempat memberlakukan kebijakan ketat, termasuk dengan mendorong balik perahu yang membawa pencari suaka ke Indonesia. Langkah itu, memang mampu mengerem arus pencari suaka, tetapi mantera "menghentikan perahu" dan "memotong pajak" nyatanya tak lagi mujarab. 

Abbott gagal menjelaskan langkah-langkah pengetatan anggaran dan tidak berhasil meyakinkan senat untuk menyetujui penghematan anggaran tercermin dalam berbagai jajak pendapat.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya