Sumber :
- REUTERS/Joe Penney
VIVA.co.id
- Kelompok militan tidak dikenal menembakkan roket ke pangkalan penjaga perdamaian PBB di sebelah utara Mali. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang yang berada di pangkalan itu tewas.
"Mereka menembakkan roket pada pukul 04.00 waktu setempat, ke dalam kamp MINUSMA, yang berisi kebanyakan pasukan Prancis dan 10.000 tentara PBB. Tiga orang meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka," ujar Olivier Salgado, Wakil Kepala Bidang Komunikasi dalam misi perdamaian PBB itu, seperti dikutip dari
Reuters
, Minggu, 29 November 2015.
Dikatakan Salgado, saat ini para korban tewas dan luka sedang dalam penanganan pihak medis. Di antara ribuan pasukan, ada 20 orang lagi yang terluka. Pihak medis pun didatangkan dari pangkalan militer di kota Kidal, Mali.
"Kami meminta pemerintah Mali untuk langsung melakukan investigasi atas serangan ini dan membawa pelakunya untuk dihukum. Kami mengidentifikasi, korban adalah dua orang penjaga perdamaian asal New Guinea dan seorang kontraktor dari Burkina Faso," ujar Salgado.
Usai serangan itu, kantor berita Prancis, AFP, memberitakan bahwa kelompok pemberontak Islam Mali, Ansar Done, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Menurut saksi mata, dua hari sebelum penyerangan, pangkalan PBB di Kidal sempat mendapatkan ancaman dari kelompok militan. Bahkan, pihak kepolisian setempat juga meyakini jika serangan itu dilancarkan oleh kelompok Islam radikal.
Pengamat: Serangan Teroris Pakai Racun Pernah Gagal
Serangan racun bisa dianggap sebagai aksi balas dendam teroris.
VIVA.co.id
14 Februari 2016
Baca Juga :