Donald Trump Didemo

Aksi demo warga AS yang mengecam keinginan Trump untuk mendeportasi pengungsi.
Sumber :
  • REUTERS/Mary Schwalm

VIVA.co.id - Ratusan orang bergabung dalam demonstrasi menentang Trump. Mereka berkumpul di depan hotel milik Trump di New York untuk mengutuk ucapan yang disampaikan kandidat calon Presiden AS itu.

Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk dan poster-poster dengan tulisan, "Dump Trump," dan "Refugees Welcome."

Tebakan Beruang Putih 'Peramal' Soal Trump Benar

"Kami tak  meminta perhatian. Kami meminta penghargaan yang paling minimal dan martabat yang telah kami dapatkan di sini, di Amerika Serikat," kata Linda Sarsour, penggerak Asosiasi Arab Amerika di New York, seperti dikutip Reuters, Jumat, 11 Desember 2015.

Pernyataan Trump, yang mendapat kritik begitu deras dari dalam dan luar negeri, menurut Trump adalah sebuah respons atas terjadinya penembakan di San Bernardino, California, pekan lalu.

Pelaku penembakan adalah pasangan suami istri yang digambarkan sebagai pasangan yang semakin hari semakin radikal. Penembakan itu menewaskan 14 orang.

Sejumlah pengunjuk rasa mengatakan, pernyataan Trump sebenarnya tak beda jauh dengan pernyataan sejumlah politisi lain yang  menyerukan pembatasan bagi pengungsi Suriah yang ingin menetap di AS.

Beberapa pengunjuk rasa lain memperingatkan Trump untuk tidak terus menyerang Muslim karena berpotensi memunculkan gelombang anti-Islam.

"Kerusakan yang ia timbulkan sudah sangat signifikan," kata Skanda Kadigarmar, 27 tahun.

Alasan Pemuda Ini Nekat Panjat Menara Trump

Kadirgamar mengatakan, ucapan Trump sangat berbahaya. " Itu seperti ia sedang menyiramkan bensin ke api yang bergolak," katanya.

Sejumlah Muslim mengatakan, mereka sangat khawatir dan takut mengalami serangan dan diskriminasi seperti yang pernah terjadi usai teror al Qaeda, 9 September 2001.

Amira Kariem, 16 tahun, masih mengingat dengan jelas, bagaimana setelah serangan 9 September, ayahnya meminta ibunya untuk sementara melepaskan jilbabnya setelah seorang teman bercerita ada perempuan berjilbab diserang hingga tersungkur di jalanan.

"Banyak orang yang berpikiran seperti Trump," kata Iman Sahel, seorang remaja Muslim berusia 17 tahun.

Sementara itu, sejumlah pendukung Trump juga melakukan demonstrasi. Dari sisi jalan yang berseberangan, pengunjuk rasa yang hanya berjumlah belasan itu membawa spanduk bertuliskan, "We Want Trump," dan "No More Syrians." (ase)

Gelombang Aksi Protes Terpilihnya Presiden AS Donald Trump.

Tanggapan Muslim di Afrika atas Menangnya Trump

Amerika Serikat sedang mengalami degradasi moral.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2016