2015, Uni Eropa Terima Satu Juta Pengungsi

Keluarga pengungsi Afghanistan.
Sumber :
  • REUTERS/Alkis Konstantinidis

VIVA.co.id - Konflik yang tak kunjung usai di Suriah membuat rakyat dari wilayah tersebut mengungsi ke negara terdekat, Eropa. Mereka mencoba mengadu nasib dan kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Makedonia Diterjang Banjir Bandang, 21 Orang Tewas

Organisasi Internasional untuk Pengungsi (IOM) menyatakan, sepanjang tahun ini, Uni Eropa telah menerima pengungsi hingga mencapai satu juta orang. Angka tersebut merupakan yang terbesar bagi Uni Eropa dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, hampir 3.700 orang meninggal dan hilang dalam perjalanan berbahaya yang mereka tempuh. Keinginan migrasi ini juga dimanfaatkan oleh para penyelundup manusia untuk meraup keuntungan.

“Jumlah ini meningkat tiga hingga empat kali lipat dari jumlah pengungsi yang datang dari utara pada 2014, dan jumlah kematian pun melampaui jumlah tahun lalu,” ujar Kepala IOM, Williaam Lacy Swing, seperti dikutip Reuters, Rabu 23 Desember 2015.

Swing menyatakan, ketika para penyelundup memanfaatkan para pengungsi, kemungkinan mereka mendapatkan setidaknya US$1 miliar. “Di mana mereka meminta US$2 ribu hingga US$6 ribu dari pengungsi, tergantung jumlah anggota keluarga yang mereka bawa,” kata Swing.

Lalu, IOM memperkirakan, sejak 2000, penyelundup kemungkinan sudah mendapatkan uang US$10 miliar dari para pengungsi. “Mereka tentu mendapatkan bayaran yang sangat baik atas pelayanan yang mereka berikan,” ucap Swing.

Menurut data IOM dan UNHCR, dari hampir satu juta pengungsi itu, mereka datang melalui Mediterania dan laut Aegean. Di mana setengah dari jumlah  pengungsi yang datang berasal dari Suriah, 20 persen dari Afghanistan dan tujuh persen warga Irak.

Dari total 1.005.504 pengungsi tahun ini, kini sebagian besar tersebar di Yunani, Bulgaria, Italia, Spanyol, Malta, dan Siprus.

Menurut data UNHCR, pengungsi yang telantar lebih dari 60 juta orang. Konflik di Suriah adalah salah satu faktor besar yang membuat pengungsi berbondong melarikan diri.

Sementara itu, dari Afrika, faktor yang ikut menentukan melonjaknya jumlah pengungsi adalah epidemi Ebola, dan serangan Boko Haram di Afrika Barat.

Kisah Haru Atlet Olimpiade Nyaris Mati Menolong Pengungsi

Faktor lain yang ikut menyumbang datangnya pengungsi adalah gempa bumi di Nepal, serta konflik di Libya, Yaman, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah, dan Afghanistan serta Irak.

Jet tempur Rusia

Jet Rusia Jatuhkan Bom di Suriah, 10 Warga Terluka

Serangan ini diklaim oleh aktivis sebagai aksi balas dendam.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016