- www.stratfor.com
VIVA.co.id - Tentara Armenia dan Azerbaijan terlibat baku tembak di wilayah konflik Karabakh, pada Jumat waktu setempat. Kedua belah pihak saling menuduh dan tidak mengakui siapa yang memulai perang terbuka.
Mengutip situs Sputniknews, Sabtu, 2 April 2016, sumber di pemerintahan Azerbaijan mengatakan, Angkatan Bersenjata Armenia telah melanggar gencatan senjata pada 1994 ,dengan melakukan serangan sebanyak 127 kali dalam 24 jam.
Mereka juga menuduh militer Armenia menggunakan mortir dan senapan mesin berat.
Begitu pula sebaiknya, Kementerian Pertahanan Armenia juga mengeluarkan pernyataan bahwa pertempuran ofensif dilancarkan oleh Azerbaijan dengan menggunakan tank tempur dan artileri berat.
"Saat ini, perang sedang berlangsung. Tentara Armenia telah melancarkan serangan balasan. Ada korban di kedua belah pihak, tetapi pihak lawan telah menderita kerugian besar, karena kehilangan personil dan alat tempurnya. Terakhir, helikopter mereka telah ditembak jatuh," juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia, melalui media sosial Facebook.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan pun langsung membantah keras dan mengatakan bahwa informasi itu bagian dari provokasi musuh, karena semua peralatan tempur berat masih utuh dan belum digunakan.
Konflik antara Armenia dan Azerbaijan dimulai pada 1988, setelah daerah otonom Nagorno-Karabakh yang didominasi Armenia, mengumumkan pemisahan diri yang dari Soviet Republik Sosialis Azerbaijan.
Nagorno-Karabakh memproklamasikan kemerdekaannya pada 1991. Perang pun terbuka hingga terjadi kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 1994. (asp)
Jasad Militer Rusia Ditahan Militan Suriah
Mereka minta pertukaran dengan anggota yang ditahan
