Obama Akan Halangi Jika Trump Tutup Akses Meksiko

Presiden AS Barack Obama.
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria

VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menghentikan rencana Donald Trump yang ingin memaksa masyarakat Meksiko untuk membayar uang jika ingin melewati perbatasan Meksiko-AS.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Sebelumnya, bakal calon presiden AS dari Partai Republik itu dalam kampanyenya menyerukan akan membangun dinding perbatasan agar warga Meksiko tak memasuki wilayah AS, dan membayar sejumlah uang untuk bisa melewatinya.

Trump juga mengancam akan memotong aliran dana ke Meksiko yang selama ini diperoleh dari imigran. Padahal, upaya tersebut merupakan salah satu pemasukan dana utama bagi Meksiko di samping industri minyak dan pariwisata.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

"Ini hanya salah satu contoh pemikiran yang seharusnya tidak dipikirkan, apalagi untuk diajukan bagi konsumsi publik," kata Obama seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu, 6 April 2016.

Pada 2014, lebih dari US$24 miliar masuk ke Meksiko dari luar negeri, termasuk dari pembayaran imigran yang bekerja di AS dan negara lainnya seperti Kanada dan Inggris. Obama beranggapan, dengan memotong aliran pengiriman uang itu merupakan hal yang tidak praktis.

Donald Trump Siap Luncurkan TRUTH Social, Platform Medsos Tandingan

"Kebijakan itu tidak benar, karena akan meruntuhkan ekonomi Meksiko, sehingga akan lebih banyak imigran yang datang ke AS untuk mencari pekerjaan. Orang-orang mengharapkan presiden AS dan pejabat terpilih lainnya untuk mengatasi masalah serius dengan mengusulkan kebijakan yang efektif yang telah dianalisis dan juga tidak melibatkan konsekuensi ekonomi," kata Obama.

Masyarakat, Obama melanjutkan, tidak mengharapkan adanya rencana tidak matang yang dikeluarkan oleh Gedung Putih. "Kita tidak bisa melakukan itu," ucap dia.

Mantan Presiden AS Donald Trump

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Mantan Presiden AS Donald Trump dan dua anaknya dipanggil pengadilan karena diduga memperoleh keringanan pajak dan pinjaman melalui penilaian aset yang curang

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2022