VIVAnews - Menjelang pemilihan umum akhir Agustus, Perdana Menteri Jepang, Taro Aso, membubarkan majelis rendah parlemen, Selasa 21 Juli 2009. Pada 13 Juli lalu, Aso sudah mengisyaratkan pembubarkan majelis rendah pada pekan ini, tanpa menyebutkan tanggal pasti. Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, juru bicara kabinet, Jun Matsumoto, pemilihan anggota baru akan digelar pada 30 Agustus.
Aso menghadapi tekanan terus-menerus dari partainya, partai konservatif Partai Demokrat Liberal (LDP), untuk mengundurkan diri karena popularitas Aso terus menurun di tengah kondisi ekonomi Jepang yang kian memburuk. Apalagi, partai oposisi utama dan tiga partai lain sudah mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Aso dan kabinetnya.
Awal bulan ini, LDP menderita kekalahan besar dalam pemilihan lokal di dewan kota Tokyo. Partai yang mengalahkan LDP adalah Partai Demokratik Jepang (DPJ) dan koalisinya. Pemilihan dewan kota Tokyo tersebut tidak mempengaruhi majelis, tetapi kekalahan tersebut merupakan kekalahan kelima bagi LDP dan pertanda lebih jelas bahwa partai Aso sedang kehilangan kepercayaan masyarakat. LDP merupakan mayoritas di majelis rendah, tapi tidak di majelis tinggi.
Menurut analis, kekalahan di dewan kota Tokyo meyakinkan sejumlah anggota LDP bahwa mereka harus mengeluarkan Aso sebelum pemilihan nasional digelar. Pemilihan umum sebenarnya akan digelar pada Oktober tahun ini.
Dengan tindakan pembubaran majelis rendah hari ini, pemilihan dipercepat dua bulan. Aso, politisi dan mantan menteri luar negeri ini menjadi PM Jepang pada September tahun lalu. Dua PM pendahulu Aso, keduanya dari partai yang sama dengan Aso, mengundurkan diri kurang dari satu tahun setelah resmi menjabat.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai
Kriminal
6 Mei 2024
Polisi memastikan bahwa kakek berusia 73 tahun bernama Alek tersebut adalah korban pembunuhan. Saat ini kasusnya tengah diselidiki.
Taruna STIP bernama Putu Satria Ananta tewas karena dianiaya seniornya. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Bos Tembaga di Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bayu Handono (36), tewas dibunuh. Kejadian ini baru terkuak setelah ada yang mencari korban ke kediamannya.
Polisi mengungkap motif penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, hingga tewas dianiaya seniornya.
Seorang pemuda di Cianjur, Jawa Barat, membuat geger warga setempat setelah mengetahui ternyata wanita yang dia nikahi pada 12 April 2024 lalu, adalah laki-laki tulen.
Selengkapnya
Partner
Legenda MU Sindir Erling Haaland Gegara Ngambek saat Ditarik Keluar oleh Guardiola
Jabar
7 menit lalu
Pada saat itu, Erling Haaland nampak ngambek saat ditarik keluarh oleh sang pelatih, Pep Guardiola. Sejatinya ia tampil apik dan mencetak empat gol buat Manchester City.
Banyuwangi Geber Program SOBAT untuk Dorong Keterlibatan Orang Tua dalam Pola Asuh
Banyuwangi
7 menit lalu
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggeber program Sekolah Orang Tua Hebat (SOBAT) untuk memberikan pendidikan pola asuh kepada orang tua pelajar.
Inspektorat Jatim Rekomendasikan Kembalikan 220 ASN, Begini Tanggapan PJ Bupati Bondowoso
Banyuwangi
7 menit lalu
PJ Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto mengatakan, pihaknya tidak bisa 100% mengembalikan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang di mutasi sesuai rekomendasi dari Inspektorat
Wakil Ketua DPRD Jember, Dedy Dwi Setiawan maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan mendaftar ke Partai Nasdem, didorong struktural dan relawan
Selengkapnya
Isu Terkini