Duterte 'The Punisher' Unggul Sementara di Pilpres Filipina

Rodrigo Roa Duterte, mantan Wali kota Davao yang kini menjadi Presiden Filipina.
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – The PPCRV (Parish Pastoral Council for Responsible Voting), lembaga memonitor polling suara yang diakreditasi Komisi Pemilihan Umum Filipina, menyebut sudah terdapat 90 persen surat suara pemilihan Presiden Filipinan yang dihitung, Rodrigo Duterte meraih tempat teratas dengan 14,8 juta atau 39 persen.

Pilpres Filipina, Siapa Saja Kandidatnya dan Apa Isu Utamanya?

Sementara, Manuel Roxas II berada di urutan kedua dengan 9 juta pendukung atau sekitar 23 persen. Ia merupakan calon presiden pilihan Benigno "Noynoy" Aquino III, Presiden Filipina saat ini.

Meski terakreditasi, namun pelaporan The PPCTV tidak mewakili hitungan resmi. Melihat hasil penghitungan suara sementara, Duterte merasa gembira dan mengaku siap mengemban amanah yang dipercayakan rakyat Filipina.

Bila Jadi Presiden, Duterte Ogah Tidur di Istana Malacanang

"Dengan penuh kerendahan hati saya menerima amanat rakyat. Yang bisa saya janjikan hanyalah saya akan melakukan yang terbaik. Tidak hanya pada saat saya bangun tetapi juga pada saat saya tidur," kata Duterte, seperti dikutip situs BBC, Selasa, 10 Mei 2016.

Pemilihan Umum Presiden Filipina kali ini diliputi banyak isu seperti korupsi yang merajalela, kemiskinan dan ketimpangan, yang dialami masyarakat menengah ke bawah pada masa kepemimpinan Presiden Aquino.

Ini Jam Kerja Presiden Baru Filipina

Para petugas dan pengawas pemilu mengatakan, terdapat rekor jumlah pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) di mana lebih dari 81 persen dari 55 juta pemilih yang terdaftar dalam surat suara.

Sementara untuk posisi Wakil Presiden, Leni Robredo, seorang aktivis sosial, diperkirakan akan unggul dan kini sedang bersaing ketat dengan anak mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos, yakni Bongbong Marcos.

Selama kampanye, Duterte kerap mengeluarkan komentar-komentar pedas dan mengatakan dirinya siap untuk menerima mandat dengan penuh kerendahan hati. Pria berusia 71 tahun itu terkenal akan sikap kerasnya pada hukum dan ketertiban.

Rekornya sebagai wali kota "penghancur kejahatan" di Davao City membuat namanya semakin dikenal karena berhasil menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran hukum dan mendapatkan sebutan "The Punisher" (Sang Penghukum).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya