Sistem Pertahanan Rudal Rumania Perburuk Hubungan AS-Rusia

Rusia meluncurkan roket Soyuz 2.1A. AS juga meluncurkan sistem pertahanan rudal di Rumania, Kamis, 12 Mei 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Kirill Kudryavtsev

VIVA.co.id –  Kamis pekan lalu, Amerika Serikat meluncurkan sistem pertahanan rudal di Rumania. Kremlin mengecam peluncuran rudal tersebut dan menganggapnya sebagai "ancaman langsung" kepada Rusia.

Lucu, Pemain Pakai Kaus Kaki di Tangan

Tindakan Amerika melakukan pengaktifan pertahanan rudal AS di Rumania diprediksi tidak hanya akan memperburuk hubungan antara AS dan Rusia, tetapi juga akan mempersulit perbaikan dan peningkatan hubungan antara kedua negara dalam waktu dekat.

Mantan Duta Besar AS untuk Kazakhstan dan Georgia, William Courtney meyakini  seharusnya Rusia tak perlu khawatir, karena sistem pertahanan rudal di Rumania tidak akan mampu bertahan melawan rudal bersenjata nuklir jarak jauh Rusia. Namun Kremlin khawatir, pertahanan rudal Rumania itu dapat menjadi tempat penyimpanan jenis senjata lain di masa depan. Apalagi Washington mengatakan bahwa sistem tersebut bersifat defensif dan tidak ditujukan kepada Rusia.

Presiden Rumania Tolak Calon Perdana Menteri Muslim

Ketegangan antara AS dengan Rusia kembali meningkat sejak 2014, setelah pencaplokan wilayah Krimea oleh Moskow. Washington mengecam hal tersebut sebagai agresi. Namun Rusia membantahnya dan mengatakan keputusan tersebut merupakan pilihan masyarakat Krimea.

"Setelah pencaplokan Krimea oleh Rusia, Amerika memberlakukan sanksi ekonomi besar kepada Rusia dan menghapus berbagai kebijakan dengan Moskow seperti mengeluarkan Rusia dari G-8," kata mantan Duta Besar AS untuk Kazakhstan dan Georgia, William Courtney, dilansir dari Xinhua, Senin, 16 Mei 2016.

Rusia Yakin AS Kirim Personel Tanpa Izin Pemerintah Suriah

Ia juga mengatakan, sulit untuk memprediksi bagaimana masa depan hubungan AS dan Rusia. Menurutnya banyak "kejutan" yang dialami dalam beberapa tahun terakhir termasuk perampasan Krimea, dorongan ke timur Ukraina dan tekanan dari Turki, sekutu AS.

Daniel Kochis, asosiasi penelitian keamanan nasional di Heritage Foundation mengatakan bahwa Rusia telah menghabiskan miliaran dolar AS untuk memodernisasi kekuatan nuklirnya, dan sedang mengembangkan sistem pertahanan rudal balistik sendiri.

Moskow bisa merespon dengan mengerahkan kekuatan baru di wilayah tersebut atau dengan melatih pasukannya dengan cara yang berbeda. Dengan demikian, mereka bisa mengajukan perhatian yang lebih besar dan mempengaruhi hubungan dengan NATO dan Amerika Serikat.

Hingga saat ini belum ada sikap resmi dari Rusia menanggapi peresmian sistem pertahanan rudal Rumania tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya