Banjir dan Longsor di Sri Lanka, Ratusan Orang Hilang

Banjir besar di Sri Lanka, Mei 2016
Sumber :
  • REUTERS/Dinuka Liyanawatte

VIVA.co.id – Tim penyelamat Sri Lanka memulai pencarian terhadap lebih dari 200 warga yang hilang usai longsor besar yang terjadi di daerah terpencil Aranayake.

Banjir Bandang Sri Lanka, 151 Orang Tewas

Palang Merah Sri Lanka mengatakan, longsor yang terjadi pada Selasa malam, 17 Mei 2016, mengubur tiga desa. Longsor terjadi setelah hujan deras melanda wilayah tersebut selama tiga hari terakhir.

Petugas Palang Merah menduga, jika berdasarkan pada catatan populasi pemerintah, diperkirakan lebih dari 220 warga hilang. Namun, para pejabat enggan mengonfirmasi angka pasti.

Banjir Surut, Militer Sri Lanka Amankan Jasad Korban Longsor

"Saya hanya bisa mengatakan bahwa petugas telah menemukan 15 jenazah dari dua lokasi," kata Pradeep Kodippili, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Sri Lanka, dilansir dari laman The Guardian, Rabu, 18 Mei 2016.

Operasi penyelamatan terhambat karena lokasi yang mencapai daerah pegunungan dan berjarak sekitar 140 km dari ibu kota Kolombo. "Tim penyelamat harus ke sana dengan berjalan kaki dan mulai menggali dengan tangan mereka, sebelum bisa membawa alat berat ke lokasi longsor," ujar Mahieash Johnney, senior manajer komunikasi Palang Merah.

Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Longsor di Sri Lanka

Daerah tersebut mengalami hujan lebat sejak Minggu lalu. Setidaknya warga dua desa yang terdekat dengan lokasi tanah longsor telah dievakuasi, karena kekhawatiran akan terjadinya longsor susulan. Hujan deras di Sri Lanka telah memaksa 137.000 orang mengungsi dari rumah mereka, dan menewaskan sedikitnya 11 orang.

Sementara itu, Disaster Management Centre Sri Lanka mengatakan, puluhan rumah hancur ketika sebuah lereng bukit runtuh dan menyebabkan ratusan warga mengungsi. Juru bicara militer, Jayanath Jayaweera mengatakan, 174 personel telah dikerahkan ke daerah penyelamatan di Aranayaka di distrik Kegalle, sebelah timur Kolombo.

Pasukan juga meluncurkan operasi penyelamatan di daerah banjir di sekitar Samudra Hindia, di mana perahu dan helikopter menyelamatkan lebih dari 200 orang yang terjebak di distrik pesisir barat laut Puttalam.

"Ini adalah hujan deras terburuk yang terjadi sejak tahun 2010," kata Pradeep Kodippili, juru bicara Pusat Manajemen Bencana.

Sembilan belas dari 25 kabupaten Sri Lanka terkena dampak bencana. Jalan-jalan yang tergenang banjir dan pohon tumbang menyebabkan kemacetan lalu lintas di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo. Operasional kereta juga dihentikan karena air merendam rel kereta api.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya