- Flightradar24.com/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Maskapai nasional EgyptAir, yang membawa 69 penumpang dan awak dalam penerbangan dari Paris ke Kairo, telah hilang selama lebih dari empat jam sejak kontak terakhir dari radar. Saat hilang, pesawat sedang dalam ketinggian 37.000 kaki (11.280 meter) di wilayah udara Mesir.
"Sebuah sumber resmi EgyptAir menyatakan bahwa pesawat MS804 yang berangkat dari Paris pukul 23.09 (CEST), menuju ke Kairo telah hidang dari radar," kata pihak maskapai melalui akun resmi di Twitter, seperti dikutip Reuters, Kamis 19 Mei 2016.
Pihak pemerintah Mesir mengatakan tim tengah melakukan pencarian dan mengumpulkan informasi teknis tentang kondisi terakhir pesawat.
Menurut The Guardian, juru bicara badan penerbangan sipil Mesir, Ihab Raslan, mengatakan kepada Skynews Arabia bahwa pesawat tersebut kemungkinan besar jatuh ke laut. Namun ia juga mengatakan pesawat itu baru akan memasuki wilayah udara Mesir ketika menghilang dari radar. Pernyataan ini bertentangan dengan maskapai yang mengatakan posisi pesawat saat itu sudah berada 10 mil di wilayah udara Mesir saat hilang kontak.
Mesir merupakan salah satu tujuan wisata populer bagi turis Barat. Namun pariwisata Mesir telah terpuruk setelah jatuhnya pesawat Rusia tahun lalu. Pesawat Airbus A321 yang dioperasikan oleh Metrojet Rusia jatuh di Sinai pada 31 Oktober 2015, dan menewaskan keseluruhan penumpang sebanyak 224 orang. Kelompok ISIS mengaku menyelundupkan bahan peledak di dalam penerbangan.
Maret lalu, pesawat EgyptAir yang terbang dari Alexandria ke Kairo dibajak dan dipaksa mendarat di Siprus oleh seorang pria yang mengaku membawa bom bunuh diri. Dia kemudian ditangkap setelah menyerahkan diri.
EgyptAir memiliki 57 armada Airbus dan Boeing, termasuk 15 pesawat A320. Insiden fatal terakhir yang melibatkan EgyptAir yaitu pada tahun 2002, ketika Boeing 737 menabrak bukit dekat Bandara Internasional Carthage, Tunisia, dan menewaskan 14 orang.
(ren)
