Dubes Uni Eropa Pilih Diam Soal Ancaman Turki

Uni Eropa dan Turki saat perundingan mengenai nasib migran di Brussels.
Sumber :
  • www.ibtimes.com

VIVA.co.id – Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia, Vincent Guerend, tidak mau berkomentar banyak mengenai polemik antara UE dengan Turki. Ia memilih diam ketika ditanya mengenai ancaman Turki, yang akan membatalkan perjanjian tampung imigran jika permintaan skema visa Schengen bagi warga Turki tidak dikabulkan. Dengan skema Schengen, warga negara yang bersangkutan bisa bebas bepergian ke negara-negara Uni Eropa tanpa harus lagi urus visa.

"Saya tidak mau berkomentar mengenai hal ini," kata Guerend sambil tersenyum ke awak media ketika ditemui di Grand Sahid Jakarta, Sabtu, 28 Mei 2016.

Namun, ia menjelaskan bahwa permasalahan tersebut masih menjadi pembahasan antara pemerintah Turki dan UE. "Diskusi ini dilakukan oleh pejabat level tinggi," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Parlemen Turki menegaskan akan menahan kesepakatan dengan Uni Eropa mengenai migran jika permintaan Turki untuk mendapatkan free visa Schengen tidak dikabulkan.

Pasalnya, permintaan Turki tersebut merupakan kunci utama agar diberlangsungkannya perjanjian soal migran dengan UE.

"Jika hal itu tidak terjadi (pemberian free visa Schengen), maka tidak akan ada keputusan ataupun hukum dalam rangka perjanjian diterimanya kembali migran yang akan diberikan dari parlemen Republik Turki," kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Hingga saat ini UE masih belum mengabulkan hal tersebut dengan alasan Turki masih harus memenuhi kondisi tertentu, termasuk perubahan undang-undang teror. Perjanjian tersebut bertujuan untuk menghentikan gerakan massa migran ke Eropa. Sementara itu Erdogan juga mengatakan dana yang dijanjikan oleh Uni Eropa belum dirilis.

(ren)

Yunani Bongkar Kamp Kumuh Pengungsi
Ilustrasi pengungsi dari Suriah menuju Turki.

Uni Eropa Gelontorkan Rp10,52 Triliun untuk Pengungsi

Dana tersebut bagian dari paket bantuan sebesar tiga miliar euro.

img_title
VIVA.co.id
6 Desember 2016