Polisi Meksiko Dituding Lakukan Serangan Brutal

Polisi federal Meksiko.
Sumber :
  • REUTERS/Tomas Bravo

VIVA.co.id –  Komnas HAM Meksiko mengungkapkan temuan mereka soal pelanggaran berat yang dilakukan oleh kepolisian di negara latin tersebut.

Meksiko Kembali Diguncang Gempa 6,1 Skala Richter

Menurut penjelasan Komnas HAM yang disampaikan pada Kamis, 18 Agustus 2016, pada Mei tahun lalu kepolisian federal melakukan penyergapan terhadap tersangka anggota dari Jalisco New Generation Cartel (JNG) yang bersembunyi di peternakan Rancho El Sol dekat kota kecil Tanhuato di negara bagian barat Michoacan. Dalam penyergapan tersebut polisi dikabarkan secara brutal membunuh 42 orang anggota geng.

Saat penyerangan, polisi didukung oleh helikopter Black Hawk yang menyerang kartel tersebut. Cara pembunuhan tersebut dikabarkan melanggar norma-norma internasional. Namun polisi memanipulasi laporan.

Bentrok Antar Geng di Penjara Meksiko, 28 Napi Tewas

Diberitakan oleh Reuters, Jumat,19 Agustus 2016, Komnas HAM Meksiko, polisi telah berbohong tentang peran mereka dalam insiden itu. Mereka menyingkirkan tujuh mayat, dan membakar dua lainnya. Polisi juga memalsukan identitas senapan yang digunakan. Anggota geng yang berhasil ditangkap juga mengalami penyiksaan.

Kelompok HAM meminta pasukan keamanan untuk menahan diri. Menurut mereka, meski serangan balik dari geng narkoba seringkali lebih brutal, namun mereka meminta polisi lebih menahan diri.

Meksiko Gali 47 Tengkorak dari Kuburan Massal

Sementara itu Komisioner Keamanan Nasional Meksiko tak bisa menerima jika polisi melakukan eksekusi. Namun ia mengatakan, investigasi masih dilanjutkan dan mendesak kongres untuk menyetujui hukum yang mengizinkan polisi bisa menembakkan senjata saat mempertahankan diri.

"Dalam pandangan kami, penggunaan senjata jika diperlukan dan proporsional dalam kondisi nyata, berhadapan dengan kelompok yang agresif, menyerang, dan tak kenal hukum," ujarnya. "Mereka sedang melakukan pertahanan yang legal," ujarnya menambahkan.

Seorang pejabat senior yang bergerak dalam penegakan hukum di Meksiko mengatakan cara yang digunakan oleh polisi federal itu tak bisa dibenarkan. "Itu adalah hal yang sistematis, dan mudah-mudahan pemberitahuan ini akan bisa menghentikan penyalahgunaan yang dilakukan oleh polisi federal," katanya tanpa bersedia disebutkan namanya. "Ini sangat serius dan menjadi pukulan besar bagi pemerintah," katanya menambahkan.

Sejak perang terhadap narkoba dicanangkan oleh pemerintah Meksiko pada tahun 2006 lalu, sudah lebih dari 100.000 jiwa tewas.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Otonomi Nasional Meksiko, hasil yang disampaikan oleh Komnas HAM sesuai dengan hasil penelitian mereka. Menurut hasil penelitian itu, polisi konsisten menggunakan kekuatan yang berlebihan.

Sepanjang tahun 2014, untuk setiap petugas yang hilang nyawanya dalam pertempuran dengan anggota geng, maka mereka akan membalas dengan menghilangkan 17 nyawa. Tahun 2007, jumlah yang tewas dalam setiap pertempuran adalah 1,6 orang. Namun pada 2013, jumlah korban yang tewas dalam setiap pertempuran menjadi 20 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya