Di Kota Filipina Ini Pemadat Diarak Sambil Bawa Keranda

Lautan manusia di Penjara Quezon, Filipina.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Kota Tanauan, Provinsi Batangas, Filipina, memberlakukan hukuman unik bagi pengguna narkoba.

Melansir situs Manila Coconut, Rabu, 24 Agustus 2016, sembilan pengguna narkoba dipaksa melakukan parade "berjalan malu" (walk of shame) dengan menggotong peti mati kosong di tengah kota.

Dalam parade ini, mereka bersama-sama membawa sebuah peti mati warna hitam kosong dengan spanduk yang bertuliskan "Kubur hantu narkoba di bulan Agustus".

Para tersangka ini ditangkap oleh Polisi Kota Tanauan yang dibantu gerakan aksi antinarkoba di kota yang terletak selatan ibu kota Manila itu.

Wali kota Tanauan, Antonio Halili, mengatakan, ini merupakan kebijakan terbaru dalam kampanye pemberantasan narkoba yang sedang diterapkan Presiden Rodrigo Roa Duterte.

Sebelumnya, Halili membuat parade bergaya "Santacruzan" dan ala pengantin pria dan wanita.

Kendati demikian, kebijakan Halili ini justru menuai kritik dari komisi hak asasi manusia atas kebijakan yang tak biasa.

Mereka menilai Halili mempertaruhkan jabatannya dengan melakukan aksi semacam itu terhadap pelaku narkoba.

Strategi Baru Berantas Narkoba ala Polisi Filipina

"Ini hak konstituen saya untuk tahu siapa yang mereka hadapi dan harus dihindari. Saya tidak akan mundur, dan akan terus melakukan hal ini," ungkapnya dengan lantang.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Terlibat Narkoba, Wali Kota di Filipina Tewas Ditembak

Reynaldo Parojinog, wali kota ketiga yang terbunuh akibat narkoba.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2017