Australia Bantah Siksa Pengungsi di Kamp Nauru

PM Australia Malcolm Turnbull bersama Menlu Australia Julie Bishop
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVA.co.id – Pemerintah Australia menolak klaim kelompok hak asasi Amnesty International yang menyatakan bahwa Nauru, sebuah pulau di Pasifik selatan yang menampung ratusan pencari suaka, dijadikan tempat penyiksaan.

Gagah Umumkan Aliansi dengan Inggris-Australia, Joe Biden Lupa Nama PM

Berdasarkan kebijakan imigrasi Australia yang sangat ketat, para pencari suaka dicegat dan dikirim untuk diproses di sebuah kamp di Nauru atau Pulau Manus di Papua New Guinea, dan tidak berhak untuk bermukim di Australia.

Pekan lalu, kelompok Amnesty Internasional melaporkan bahwa banyak pencari suaka di Nauru yang mencoba melakukan percobaan bunuh diri dan melarikan diri dari kamp-kamp penampungan karena kondisi yang tak layak.

PM Australia Menahan Tangis soal Kasus Pemerkosaan Staf Parlemen

"Saya menolak dengan tegas klaim yang dikeluarkan baru-baru ini. Itu tidak benar. Komitmen pemerintah Australia sangat kuat dan penuh belas kasih," kata Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu 19 Oktober 2016.

Amnesty International menyatakan, bahwa temuan ini didapat ketika mengadakan pelatihan ke Nauru sekitar bulan Juli dan Oktober. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa kondisi pengungsi, yang sebagian besar berasal dari Iran dan Afganistan mengalami penderitaan mental berat, penyiksaan, dan terintimidasi.

Cicit PM Australia Pertama Setuju Patung Kakek Moyangnya Ditumbangkan

Pemerintah Nauru belum menanggapi secara langsung laporan yang dikeluarkan oleh Amnesty. Namun dalam pernyataan serupa, pemerintah mengatakan laporan tersebut adalah propaganda politik yang penuh kebohongan, dan menjadi penghinaan terhadap orang-orang Nauru.

Hampir 60 orang, atau sekitar 15 persen dari 410 orang di pulau itu mencoba bunuh diri dan menyakiti diri sendiri. Meskipun telah berstatus pengungsi, namun keterbatasan akomodasi dan perawatan medis yang minim membuat sebagian besar pengungsi menderita.


(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya