Duterte: Filipina Bukan 'Anjing Peliharaan' Amerika

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Sumber :
  • REUTERS/Lean Daval Jr

VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte meminta kepada seluruh perusahaan asing yang khawatir dengan kebijakannya perang melawan narkoba agar secepatnya 'berkemas dan pergi'.

Ia juga menegaskan, Filipina bukanlah 'anjing peliharaan' Amerika Serikat lantaran terus-menerus menyuarakan keprihatinannya bersama Uni Eropa yang menuding Duterte melakukan pembunuhan di luar hukum (extrajudicial killing).

Hal ini diungkapkannya menyusul pernyataan Utusan AS untuk Asia, Daniel Russel, yang menganggap kebijakan mantan Wali kota Davao itu semakin memperburuk iklim bisnis dan investasi.

Sepanjang empat bulan terakhir, perang narkoba Duterte telah memakan korban tewas sekitar 3.700 jiwa.

"Mereka (AS) ini benar-benar gila. Mereka pikir mereka itu penting. Kemarin, Russel bilang ke saya kalau kebijakan saya justru akan berdampak buruk bagi pebisnis. Saya katakan Anda (Russel) harus pergi. Filipina pasti akan pulih. Saya jamin itu," kata Duterte, seperti dikutip situs Channel News Asia, Selasa, 25 Oktober 2016.

Selain itu, setelah sebelumnya berkunjung ke China pekan lalu, Duterte akan terbang ke Tokyo, Jepang, selama tiga hari pada pekan ini.

"Dengan Jepang sebagai mitra dagang utama Filipina, saya akan menjaga keharmonisan serta meningkatkan hubungan ekonomi. Saya berharap bisa bertemu para pebisnis andal. Saya juga yakinkan bahwa Filipina sangat terbuka untuk bisnis," terangnya.

Pada tahun lalu, transaksi perdagangan kedua negara mencapai US$18 miliar (Rp234 triliun).

Pakar Pemerintah Sebut AS Tak Perlu Lockdown
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana memasangkan masker ke anak buahnya

Hadiah Kapolda Metro ke Anggota yang Berangus Narkoba saat COVID-19

Salah satu kasus penangkapan Catherine Wilson menjadi prestasi polisi.

img_title
VIVA.co.id
27 Agustus 2020