VIVAnews - Sebuah panel Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak Jepang untuk mengambil langkah lebih tegas dalam mengeliminasi ketidaksetaraan gender. Komite Penghapusan Diskriminasi Perempuan menilai tindakan pemerintah Jepang dalam menghapus diskriminasi terhadap perempuan belum cukup.
Panel menunjuk hukum pernikahan yang tidak setara, perlakuan terhadap perempuan di dunia kerja, dan rendahnya partisipasi perempuan dalam lembaga pemerintahan. Namun, komite mengatakan, Jepang sudah mencapai kemajuan besar dalam menurunkan tingkat kematian ibu yang sebenarnya sudah rendah.
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC, Jumat 21 Agustus 2009, negara ekonomi terkuat kedua di dunia tersebut berada di peringkat 54 dalam hal kesetaraan gender. Panel mengkhawatirkan rendahnya penalti hukum untuk tindak kejahatan pemerkosaan dan ketersediaan materi pornografi di Jepang.
Menurut komite, Jepang sebaiknya menetapkan tujuan untuk meningkatkan jumlah perempuan untuk posisi pengambil keputusan di dunia kerja dan politik.
Panel menyarankan, usia perempuan agar bisa menikah sebaiknya ditingkatkan dari 16 menjadi 18 tahun, sama dengan kaum pria.
Selain itu, menurut panel, masa tenggang selama enam bulan pasca perceraian untuk bisa menikah lagi yang hanya diterapkan bagi perempuan, sebaiknya dihilangkan. Komite meminta Jepang untuk segera bertindak, tetapi mencatat bahwa Jepang sudah memberlakukan sejumlah peraturan untuk meningkatkan kesetaraan gender. hadi.suprapto@vivanews.com
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengeksekusi dua anggota polisi yang terlibat dalam kasus atau tragedi Kanjuruhan.
Pasukan gabungan TNI-Polri Satgas Nanggala Kopassus merebut kembali Distrik Homeyo di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang sempat diduduki oleh kelompok OPM selama tiga hari
Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag tersebut mengingatkan, para jemaah membiasakan diri banyak minum air putih. Sebab, di Tanah Suci suhu panas tak seperti di Indonesia.
Miris, Ayah Rudapaksa Anak Kandung Berulang Kali Usai Nonton Video Porno
Alarm Bahaya kalau PDIP Takluk dan Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi, Kata Pengamat
Politik
8 Mei 2024
Kalau PDIP takluk, berhasil dirangkul, dapat dipastikan pemerintahan Prabowo tanpa oposisi, tentu alarm bahaya untuk demokrasi, kata pendiri Haidar Alwi Institute.
Selengkapnya
Partner
Borussia Dortmund membuat semua orang tidak percaya. Mereka jadi tim pertama yang memastikan langkah ke final Liga Champions usai mengalahkan Paris Saint-Germain
Sebuah dokumen terbaru dari Apple yang ditemukan oleh BGR justru menunjukkan bahwa kebiasaan ini tidak memberikan manfaat, bahkan berpotensi merugikan kesehatan baterai.
Google Photos adalah layanan penyimpanan dan berbagi foto dan video yang disediakan oleh Google. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan foto dan video
iPhone 13 Masih Menjadi Incaran Pecinta iPhone, Simak Kelebihan dan Kekurangannya iPhone 13
Gadget
1 jam lalu
iPhone 13 adalah salah satu ponsel pintar terbaru dari Apple yang dirilis pada tahun 2021. Ini adalah penerus dari iPhone 12 dan hadir dengan beberapa peningkatan
Selengkapnya
Isu Terkini