AS Gelar Peringatan 75 Tahun Pearl Harbor

Militer AS memperingati tragedi pemboman di Pearl Harbor, Hawaii, 7/12/2016.
Sumber :
  • Reuters/Hugh Gentry

VIVA.co.id – Sudah 75 tahun lamanya peristiwa bersejarah di Pearl Harbor terjadi. Tepat hari Rabu, 7 Desember 2016, sebuah peringatan untuk mengenang tragedi pengeboman di pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat, pulau Oahu, Hawaii, digelar kembali.

6 Inovasi Perang Dunia yang Mengubah Kehidupan Sehari-hari

Di hari itu, 350 veteran Angkatan Laut AS yang terlibat langsung dalam Perang Dunia II tampak larut dalam seremonial sakral. Dengan mengenakan karangan bunga Hawaii yang segar di leher, para pensiunan dan keluarganya menerima restu dan doa untuk perdamaian.

Diberitakan oleh Reuters, 8 Desember 2016, acara dimulai dengan mengheningkan cipta tepat di jam, menit, dan detik ketika bom-bom milik pesawat tempur Jepang jatuh dari langit Amerika.

Teknologi Uang Kripto Sudah Dipakai Sejak Perang Dunia II

Seorang veteran bernama James Leavelle menceritakan dengan gamblang bagaimana sejarah Perang Dunia II diciptakan. Ia menjadi saksi ketika pesawat-pesawat tempur Jepang menghujani dermaga dengan bom dan serangan mendadak di Pearl Harbor. Hal tersebut membuat AS, mau tak mau, terjerumus ke dalam Perang Dunia II.

"Cara pesawat Jepang datang, ketika mereka menjatuhkan bom, mereka akan menjatuhkannya dan kemudian berputar kembali," kata Leavelle, yang ketika itu masih berusia 21 tahun dan menjadi penjaga toko Angkatan Laut Kelas II.

Warga Temukan Bom Udara 1,25 Meter Peninggalan Jepang di Tarakan

Peluru memantul di dek baja kapalnya, The Whitney, yang berlabuh di luar pelabuhan Honolulu. Namun, kata Leavelle, nasib buruk menimpa mereka yang berada di atas kapal Arizona, Oklahoma, Utah dan kapal AS lainnya. Kapal-kapal tersebut karam, hancur, terbalik, dan seketika menewaskan 2.400 orang.

Pemboman Pearl Harbor berlangsung pada pukul 07:55 waktu Honolulu pada 7 Desember 1941. Tanggal itu dijuluki "tanggal penghujatan" oleh Presiden AS Franklin D. Roosevelt. Jumlah korban selamat hanya berjumlah kurang dari 200 orang, sedangkan orang-orang yang berada di pangkalan militer lainnya di Hawaii masih hidup.

Leavelle yang kini berusia 96 tahun, merupakan salah satu dari 30 korban selamat yang mendapatkan penghormatan dari pemerintah AS dalam sebuah resepsi di Los Angeles sebelum menuju ke Honolulu untuk mengikuti upacara peringatan serangan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya