Menlu China Sebut Prinsip 'Satu China' Adalah Harga Mati

Ilustrasi bendera China
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan, prinsip "One China", atau “Satu China”, merupakan dasar untuk mengembangkan hubungan kerja sama dengan China dan tidak ada satu pun negara yang memperoleh pengecualian dari kebijakan tersebut.

Taiwan Beli Drone Reaper dan Rudal dari Amerika untuk Hadapi China

Percakapan telepon yang dilakukan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump beberapa waktu lalu dengan Presiden Taiwan, telah membuat China marah besar. Negeri Tirai Bambu ini pun meragukan kebijakan Washington yang selama empat dekade ini mengakui bahwa Taiwan adalah bagian dari "Satu China."

Berbicara dengan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault, Wang mengatakan, masalah Taiwan menyangkut dengan kedaulatan dan integritas wilayah China.

Heboh Makam Tentara China dan Koalisi Muslim Mau Serang Israel

"Prinsip Satu China adalah prasyarat dasar untuk negara-negara lain mengembangkan hubungan mereka dengan China. Ini adalah masalah yang sangat penting dan tidak ada negara yang mendapat pengecualian terhadap kebijakan ini," kata Wang, seperti dikutip Reuters, Jumat 16 Desember 2016.

Pada pertemuan tersebut, Wang pun mengatakan, menghargai sikap jelas Prancis terhadap isu "Satu China."

Beijing Perkuat Tekanan Agar Negara Pasifik Akui Kebijakan Satu China

Beijing menganggap, Taiwan sebagai sebuah provinsi yang membangkang dan tidak pernah menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan kembali di bawah kendali. China menganggap masalah kemerdekaan Taiwan sebagai masalah "garis merah." (asp)

VIVA Militer: Jet tempur dan kapal perang militer China di Laut China Selatan

Taiwan Terancam, 19 Jet Tempur China Sudah Masuk Pulau Taiwan

Tentara PLA China akan serang Taiwan

img_title
VIVA.co.id
20 September 2020