Trump Tunjuk Menantu Jadi Penasihat Senior Gedung Putih

Donald Trump dan keluarga, sesaat usai kemenangannya menjadi Presiden AS.
Sumber :
  • Reuters/Mike Segar

VIVA.co.id – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menunjuk menantu laki-lakinya Jared Kushner sebagai penasihat senior Gedung Putih. Penunjukan ini dinilai menjadi sebuah "hadiah" lantaran Kushner merupakan salah satu orang di balik tim sukses Trump.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Dilansir Channel News Asia, Selasa, 10 Januari 2017, pengusaha muda berusia 36 tahun ini akan menjadi pejabat termuda dalam susunan kepemimpinan Gedung Putih, bekerja sama dengan Kepala Staf Reince Priebus dan Ketua Tim Strategi Steve Bannon.

"Jared telah menjadi aset luar biasa dan penasihat terbaik selama masa kampanye serta transisi. Saya bangga memilikinya sebagai pemeran kunci dalam pemerintahan saya," kata Trump.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Penetapan ini diumumkan dua hari sebelum Trump akan memberikan konferensi pers pertamanya sejak pemilu November lalu. Ia akan memberikan detail rencana struktur perusahaan dan kemungkinan konflik kepentingan yang akan dihadapi, sedangkan ia berada di Gedung Putih.

Kushner, yang menikah dengan putri sulung Trump, Ivanka, disebut-sebut menjadi sosok yang sangat berperan dalam kampanye Trump. Khususnya terkait penanganan data dan pemanfaatan media sosial ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Dalam kesempatan terpisah beberapa bulan lalu, Trump menyebutkan bahwa Kushner yang merupakan penganut Yahudi Ortodoks begitu berbakat dalam membantu perdamaian di Timur Tengah.

"Setiap presiden yang pernah saya kenal pasti memiliki satu atau dua orang yang intuitif dan memahami struktur kepercayaan. Saya pikir Jared mungkin orang itu," kata mantan menteri luar negeri Henry Kissinger.

Berbeda sekali dengan ayah mertuanya, Kushner cenderung menjauhi pusat perhatian dan jarang berbicara kepada media. Namun, seperti Trump, ia mengambil alih bisnis real estate milik keluarga dan mengalihkan fokus ke Manhattan. Ia dibesarkan di New Jersey, sebelum belajar di Harvard dan New York University.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya